Follow kami di google berita

Bencana Ini Kerap Terjadi di Berau Sepanjang 2022

A-News.id, Tanjung Redeb – pada tahun 2023 Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Berau akan berupaya memaksimalkan kinerja sumber daya manusia dan armada dalam menangani bencana,  Rabu (4/12/2022).

Pasalnya pada 2022 sebagaimana data yang dihimpun, angka bencana baik yang disebabkan oleh manusia maupun alam masih cukup banyak dengan korban jiwa mencapai ribuan orang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Novian Hidayat menuturkan, kebakaran rumah dan bangunan sepanjang tahun 2022 ada 33 kali dengan total korban yang mengalami kerugian 179 orang. Angka tersebut lebih banyak dibanding 2021 sebanyak 27 kali kejadian.

Kemudian meyusul pada tren terbanyak selanjutnya adalah, kebakaran hutan dan lahan sebanyak 34 kali dengan total luasan lahan yang terbakar 87,5 hektare lebih kecil dibanding 2021 sebanyak 45 kali.

Di posisi ketiga ada bencana hidrometeorologi, seperti banjir sebanyak 16 kali dengan total korban yang terdampak 2.857 orang sementara untuk tahun 2021, bencana banjir terjadi 21 kali. Adapula tanah longsor di tahun 2022 tercatat 6 kali kejadian sedang 2021 nihil.

“Di tahun 2022 kemarin juga kejadian orang tenggelam juga cukup banyak yakni 9 kali insiden, dimana korbannya 8 orang laki-laki dan 1 orang perempuan,” ujar Novian.

Banyaknya kejadian tersebut tak serta merta dikatakannya dapat tertangani dengan baik. Ada beberapa kendala yang kerap dialami petugas saat di lapangan, seperti halnya, kurangnya personel dan sarana pendukung yang sering kali kurang memadai.

Dengan demikian, guna meminimalisir angka kerugian yang diakibatkan bencana di tahun 2023 karena tidak tertangani dengan baik, Lanjut Novian, pihak BPBD akan berupaya melakukan meningkat pengetahuan dan keahlian petugas.

Serta imbauan dan sosialiasi kepada masyarakat dan aparat di kecamatan hingga desa untuk bisa terlibat dalam penanganan bencana tentu dengan pelatihan dan peningkatan kemampuan.

“Yang paling kita hindari adalah timbulnya korban meninggal dunia. Jadi dikatakan suatu daerah itu tangguh, tanggap dan sikap apabila saat bencana tidak muncul korban jiwa,” tandasnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel