Follow kami di google berita

Unit Damkar Dinilai Tua, Ketua RT : Airnya kecil, Baru 5 menit beroperasi langsung habis

A-News.id, Tanjung Redeb –  Aksi tim pemadam kebakaran yang mencoba untuk menjinakan api pada peristiwa kebakaran pemukiman yang menghanguskan puluhan bangunan di Jalan Manunggal dan Gang Soposurung, Senin (19/9/2022) dini hari mendapat komentar pedas dari Ketua RT 9, Kelurahan Gayam.

Ketua RT 9, Kelurahan Gayam, Karto menyebut bahwa upaya damkar dalam proses pemadaman api kurang maksimal. Sehingganya, api bisa dengan cepat meluas menghanguskan beberapa bangunan disekitarnya.

Dikatakannya, armada damkar yang diterjunkan dinilai tidak dalam kondisi yang prima. Dimana, dua unit pertama yang tiba di lokasi kebakaran, tidak mampu menembakkan air secara baik.

“Airnya kecil. Baru 5 menit beroperasi langsung habis, ini harus jadi perbaikkan buat tim pemadam kebakaran,” ujarnya.

Dirinya pun mengaku telah menyampaikan keluhannya tersebut kepada Bupati Berau, Sri Juniarsih dan Kalak BPBD Thamrin.

“Tadi ibu bupati dan kepala BPBD ada disini (lokasi kebakaran, red) jadi kami sampaikan bahwa armada damkar ini perlu dibenahi,” tegasnya.

Dirinya pun menyebut, bahwa lokasi kebakaran dan Mako Damkar Berau sangat dekat. Bahkan, akses jalannya pun mampu dilewati oleh armada damkar.

“Seandainya alat yang ada itu baik, mungkin api tidak akan melebar sampai kemana-mana,” bebernya.

Sementara itu, Kepala BPBD Berau, Thamrin mengatakan, kendala alat yang butuh pembaruan ini telah disampaikannya kepada Bupati Berau. Diakuinya selama dirinya menjabat sebagai kepala BPBD Berau selama 5 tahun lebih belum pernah mendapat anggaran damkar yang baru.

“Logikanya, kita itu harus setiap tahun ada unit yang baru, dan akhirnya ibu paham. Tadi juga Bupati sudah menelpon BPKAD agar segera mengadakan unit damkar yang baru,” ujarnya.

Kondisi alat yang digunakan tim damkar saat ini telah berusia 6 tahun lebih, dikatakan Thamrin, seharusnya alat yang telah melebihi 4 tahun harus ada pengadaan unit baru lagi.

“Jadi kendala teknis yang sempat dialami juga saat kebakaran terjadi di Gunung Panjang, pas dibawa keadaan alat masih bagus, nyata nya saat dilapangan mesin terkendala. Itu kan kendala teknis,” ujarnya.

Selain alat yang telah tua, jumlah petugas damkar juga dinilai masih kurang banyak. “Kalau diinduk kita punya 4 shift, 1 shift 6 orang. Kalau ada kejadian semua anggota 30 orang pasti turun kalau di induk, kita akan upayakan idealnya 5 orang di setiap Kecamatan, akan tetapi anggaran tidak ada untuk menambah siapa yang akan gaji mereka,” bebernya.

Thamrin menghimbau agar semua masyarakat dapat waspada di musim kemarau basah saat ini. Seharusnya setiap rumah yang menggunakan listrik dapat melakukan pengecekan kabel listriknya setiap 10 tahun sekali.

“Masyarakat saat ini belum ada begitu, jangan kalau sudah kebakaran baru berpikir itu harus diganti,” tandasnya. (poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel