Follow kami di google berita

Antisipasi PMK Di Kaltim, DPKH Kaltim Lakukan Pengetatan Di Jalur Lalu Lintas Pengiriman Sapi

Anews.id, Samarinda – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Provinsi Kaltim terus berupaya untuk mengantisipasi penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Benua Etam.

Antisipasi penyebaran PMK yakni melalui pengetatan terhadap lalu lintas sapi yang masuk. Meski di Kaltim belum ada wilayah yang terjangkit PMK pada hewan Sapi, Kambing dan sejenisnya seperti di Provinsi Jawa Timur.

Kepada awak media, Kepala DPKH Provinsi Kaltim, Munawwar menuturkan pihaknya telah mengambil langkah kesiapsiagaan dan berkoordinasi dengan pihak terkait melalui pengetatan jalur lalu lintas  masuk di seluruh Kabupaten/Kota. Sehingga, meminimalisir penularan PMK yang mengakibatkan kerugian secara ekonomi. 

“Kami sudah melakukan rapat koordinasi dengan semua pihak, termasuk soal karantina dan juga petugas yang menangani peternakan di Kab/Kota. Kan sudah ditemukan PMK di Kalteng dan Kalsel, jadi antisipasi kita membatasi jalur lalu lintas ternak,” ungkap Munawwar. Senin (16/5/2022). 

Tak hanya itu, Munawwar menambahkan langkah lain yang dilakukan adalah biosecurity dan bio safety di masing-masing kandang. Kedepannya, Satgas juga diperlukan bila di Kaltim terjadi kasus PMK pada hewan. Imbauan juga dilakukan kepada para peternak hewan agar tidak panik dan tetap waspada dan segera melapor apabila ditemukan penyakit apapun pada hewan ternak mereka, sambungnya.

“Jangan menjual dan membeli ternak yang sakit. Lebih baik segera lapor jika ada hewan ternak yang sakit. Begitu pula bagi masyarakat konsumen daging dan produk olahan hasil ternak lainnya, tidak perlu mengurangi konsumsinya selama dilakukan proses pengolahan yang benar, seperti memasak di air mendidih minimal selama 30 menit maka daging aman dikonsumsi,” jelasnya.

Kendati itu, Munawwar menegaskan kerugian yang dialami apabila terjadi PMK di Kaltim maka secara korelasi mencapai Rp 9 Triliun. Sedangkan hingga saat ini vaksin untuk PMK pada hewan masih dalam penelitian. 

“Ya semoga PMK tidak sampai di Kaltim, karena kalau misalnya ini terjadi kerugiannya sangat besar. Kita berdoa saja semoga tidak terjadi,” pungkasnya. (Yud/adv/Kominfokaltim)

Bagikan

Subscribe to Our Channel