A-News.id, TANJUNG REDEB – Pemenuhan kebutuhan air bersih masyarakat terus dilakukan oleh Pemkab Berau, Melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Berau menggelar workshop pengembangan pengelolaan sarana air bersih pedesaan.
Pejabat Fungsional Teknik Penyehatan Lingkungan DPUPR Berau, Husaefah menuturkan, workshop tersebut berfokus kepada peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mengelola sarana air bersih yang telah dibangun oleh pemerintah daerah kampung.
“PDAM tidak sanggup untuk memenuhi kebutuhan air seluruh Berau apalagi untuk kampung terpencil, makanya strateginya adalah kita harus memiliki pengelolaan dari kampung itu sendiri,” jelasnya, Senin (19/9)
Sejak 2019 lalu, DPUPR Berau telah membangun Sistem Pengolahan Air Minum (SPAM) lengkap dengan sekala pedesaan dengan kapasitas kecil, agar biaya operasional yang dibutuhkan tidak terlalu besar namun masih mampu mencukupi kebutuhan air bersih masyarakat di kampung. SPAM sejenis sudah dibangun di 7 lokasi berbeda yang tersebar di kawasan perkampungan.
“Memang ditemukan masalah namanya sistem mesin ini tidak bisa langsung begitu dinyalakan langsung berjalan lancar, harus ada standar operasionalnya dari petugas yang mengoperasikan alat tersebut, seperti bagaimana cara menyalakan mesin bagaimana mengelola air dari sumber air baku,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, dari sisi administrasi juga harus diperhatikan, pengelolaan keuangan juga penting agar SPAM tetap berjalan, mungkin sumber pendanaan bisa berasal dari iuran bersama yang telah disepakati untuk kebutuhan operator, peralatan maupun kebutuhan lainnya.
“Sebagai upaya standarisasi dan peningkatan kualitas SDM maka workshop ini digelar, agar petugas memiliki lebih banyak pengetahuan,” sambungnya.
Ia berharap sarana air bersih yang dimiliki desa bisa dikelola dengan baik dan mandiri atau tidak berharap lagi kepada bantuan pemerintah. Bahkan kalau bisa menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) kampung yang dikelola melalui Badan Usaha Milik Kampung (BUMK).
“Secara umum bisa juga meningkatkan persentase capaian air bersih jadi tidak hanya masyarakat yang berada di daerah perkotaan saja yang mendapat layanan air bersih, masyarakat yang berada di desa juga berhak mendapat layanan tersebut,” tandasnya.
Terpisah, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, Pemkab Berau terus berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan air bersih bagi seluruh masyarakat hingga ke pelosok kampung, dengan pengelolaan SPAM secara mandiri juga turut membantu capaian target d berupa 25 ribu sambungan rumah baru.
“Memang angkanya kecil, tapi bila banyak SPAM yang dikelola kampung maka angkanya akan menjadi banyak. Dan 100 persen masyarakat Berau terlayani air bersih bisa terwujud,” pungkasnya. (poh/adv)