Anews.id, Samarinda – Berdarnya kabar Mosi tidak percaya terhadap Ketua Komisi 3 DPRD Samarinda, Angkasa Jaya semakin memanas. Bahkan, Mosi tersebut muncul setelah delapan anggota dewan dari 13 kursi kepentingannya fraksi tidak terakomodir.
Dengan keluarnya mosi tidak percaya dari anggota komisi 3 DPRD Samarinda, mereka menganggap bahwa Angkasa Jaya bukan lagi pimpinan komisi 3. Mereka pun menginginkan pergantian Angkasa Jaya sebagai Ketua Komisi 3.
Menanggapi hal tersebut, Angkasa Jaya mengatakan akan bersiap melawan para pendukung mosi tidak percaya tersebut.
“Kalau begini saya akan lakukan perlawanan juga, kalau perlu sampai ke pusat.
Apa boleh diaturan itu mengintervensi partai lain untuk mengganti,” ungkap Angkasa Jaya Djoerani saat dihubungi melalui sambungan. Rabu 11 Agustus 2021.
Para pendukung mosi tidak percaya, menyebut selama dua tahun belakangan ini, kinerja pimpinan komisi 3 tidak optimal sesuai tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
“Kalau disebut enggak ada kegiatan itu kan lucu. kegiatan itu tetap ada. contoh kunjungan saya juga yang tanda tangan disitu. Dua tahun ini kan pandemi Covid – 19 jadi kegiatan juga dibatasi,” jelasnya.
Pria yang kerapa disapa Jaya menilai bahwa pimpinan komisi bukan hanya dirinya, ada wakil dan sekretaris komisi. Jika hanya menyasar dirinya sendirinya, evaluasi tersebut sangat tidak tepat.
“Itu namanya pembunuhan karakter. Kedudukan saya sebagai ketua komisi atas perintah partai, bukan pribadi. Kalau sudah begitu ada pasal tersendiri kan,” bebernya.
“Yang menempatkan saya di komisi itu partai, bukan mereka. Kalau begini ini soal suka atau tidak suka aja yang dibumbui dengan evaluasi kerja menurut mereka (pendukung mosi, red),” pungkasnya.
Hingga saat ini, dirinya belum melihat dan membaca isi surat dari delapan anggotanya pendukung mosi tidak percaya. (Ris)