Follow kami di google berita

Sosbang Di Desa Wisata Sungai Bawang, Seno Aji: Ini Tanggungjawab Untuk Membangun Landasan Masyarakat

(Foto: Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji saat memberikan sambutan dalam penyelenggaraan Sosbang/Ist)

Anews.id, Samarinda – Unsur pimpinan dan seluruh anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) menggelar Sosialisasi Kebangsaan (Sosbang) di masing-masing daerah pemilihan (dapil).

Salah satunya yakni, Wakil Ketua DPRD Kaltim, Seno Aji yang melakukan Sosbang di Lamin adat Dayak, Desa Sungai Bawang, Kabupaten Kutai Kertanegara (Kukar). Minggu (30/10/2022).

Penyelenggaran Sosbang itu, dihadiri Sekdes Sungai Bawang Supia S.Pd, Ketua BPD Sungai Bawang Lidia, Ketua LPM Jemmy dan Kepala Adat Dayak desa Sungai Bawang Tingai serta Pendeta Mardia.

Dihadapan ratusan warga yang hadir untuk penyuluhan Sosbang tersebut, Seno Aji menuturkan bahwa kegiatan sosialisasi wawasan kebangsaan ini salah satunya, yakni dari UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3 karena setiap warga negara berhak ikut serta dalam pembelaan negara.

“Dasar kegiatan ini salah satunya dari UUD 1945 Pasal 27 Ayat 3, yang berbunyi setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara, dan ,” ujar Seno Aji.

Selain itu, Seno sapaan karibnya menilai bahwa Sosbang ini salah satu tanggung jawab DPRD Kaltim dalam rangka membangun landasan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, terdiri dari landasan ideologi Pancasila, Konstitusi, persatuan dan kesatuan serta semangat keberagaman sebagai modal sosial membangun kekuatan bangsa Indonesia dan pembangunan di daerah.

“Bela negara diperlukan karena adanya ancaman yaitu, setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri yang dinilai membahayakan kedaulatan Negara, keutuhan wilayah Negara dan keselamatan bangsa,” imbuhnya.

Tujuan sosialisasi ini lanjutnya, sebagai upaya mewujudkan nasionalisme yang tinggi dari segala aspek kehidupan masyarakat Kaltim yang mengutamakan kepentingan nasional dari pada kepentingan perorangan, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah.

“Dan tentunya mewujudkan Negara Indonesia yang memiliki tekad, sikap dan tindakan yang teratur, menyeluruh, terpadu dan guna meniadakan setiap ancaman, baik dari luar maupun dari dalam Negeri yang membahayakan kemerdekaan dan kedaulatan NKRI serta nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945,” terangnya.

Ia menambahkan, sosialisasi ini menjelaskan 4 pilar yang menjadi konsensus bangsa kita yakni Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

Untuk itu, politisi dari fraksi Gerindra itu menambahkan bawah sosialisasi ini penting kepada masyarakat. Sampai ke desa-desa. Yang akhirnya untuk menjaga kesatuan dan persatuan kita. Ditengah kemajemukan bangsa kita.

“Dari diskusi ini, ternyata ada rakyat kita yang masih belum menerima Pancasila. Sampai merusak hubungan rumah tangganya, masuk dilaporan polisi. Ini menjadi pelajaran dan tantangan kita. Bagaimana memberikan pemahaman yang baik,” pungkasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel