Follow kami di google berita

Soroti Pengawasan Obat Sirup Berbahaya, Damayanti Nilai Kinerja BPOM Lamban

(Foto: Anggota komisi IV DPRD Kota Samarinda, Damayanti/Ist)

Anews.id, Samarinda – Penyebaran kasus gagal ginjal akut misterius semakin membuat masyarakat di seluruh Indonesia resah. Tak terkecuali di Kalimantan Timur (Kaltim), Kota Samarinda.

Hal ini pun mendapat respon dari anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Damayanti. Ia menuturkan walaupun penyakit mematikan itu belum ditemukan. Namun, Damayanti meminta agar antisipasi harus segera dilakukan.

“Harus ada sidak nantinya ke apotek, atau toko obat, apakah mereka ini masih menjual obat-obat yang dinilai berbahaya. Supaya nantinya tidak beredar di masyarakat,” ungkap Damayanti saat dihubungi melalui sambungan seluler. Selasa (25/10/2022).

Lebih lanjut, Damayanti juga merasa kurang puas dengan kinerja Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang dinilai lamban dalam melakukan pengawasan peredaran obat tersebut.

“Ini yang kita sayangkan, kenapa obat itu  dipasarkan sejak lama tetapi baru timbul isu seperti ini setelah adanya penyakit gagal ginjal. Kan berarti pengawasannya kurang. Mentang-mentang obat itu sudah mendapatkan izin tidak perlu lagi gitu ada pengawasan lagi,” jelas Damayanti.

Untuk itu, politisi dari fraksi PKB tersebut berharap agar pihak terkait bisa terus memantau peredaran obat-obat itu sesuai dengan keputusan dari pemerintah pusat.

“Jangan sampai himbauan dari pusat untuk tidak mendistribusikan obat tersebut tidak diindahkan. Karena ini menyangkut keselamatan manusia,” pungkasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel