Follow kami di google berita

Rencana Pembangunan Gedung SMAN 9 Berau Dalam Proses, Murid Gunakan Kelas Darurat

A-News.id, Maratua – Ruang belajar berdinding papan kayu setengah seng, lantai berlubang serta tanpa atap plafon harus dirasakan anak murid Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 9 di Kampung Payung-Payung Kecamatan Maratua, Kabupaten Berau.

Itu merupakan kelas darurat yang dibangun secara swadaya oleh pihak sekolah bersama dengan masyarakat setempat, dengan memanfaatkan bahan seadanya. Ruang kelas itu, terdiri tiga kelas dan menampung 69 murid, bangunan ini sebagai pengganti sementara gedung SMA yang hingga kini belum dibangun oleh pemerintah.

Sebagai informasi, kelas darurat SMAN 9 Berau tersebut, dalam proses belajar mengajarnya, para siswa dari jurusan IPS dan IPA dicampur menjadi satu karena ruangan kelas mereka tanpa dinding pembatas.

Pihak sekolah pernah membangun kelas darurat menggunakan bahan kayu dari hutan pada tahun 2017 lalu. Dan pada tahun 2022 ini, bangunan serupa kembali dibangun untuk menampung para siswa didik yang baru.

Kondisi ruang kelas SMAN 9 Berau tersebut, sejatinya sudah diketahui oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Wilayah VI Berau, pihak Dikbud mengaku, pembangunan gedung sekolah secara permanen belum dapat terealisasi karena masih terkendala permasalahan administrasi tanah yang harus diselesaikan oleh Badan Pengelolaan Dan Aset Daerah (BPKAD) provinsi maupun kabupaten.

Apabila persoalan administrasi pengurusan lahan itu dinyatakan telah selesai oleh BPKAD, maka tinggal dari Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur yang menganggarkan dan untuk proses pembangunan gedungnya.

“Sebenarnya permasalahannya disitu saja, sudah siap dibangun tapi permasalahan tanah yang harus diselesaikan, harus ada penyerahan aset kabupaten ke provinsi, kalau itu sudah selesai itu (SMAN 9) siap dibangun sudah,” demikian penjelasan Kepala Cabang Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim Wilayah VI Berau, Juanita Sati, Selasa (26/7/2022).

Lanjut Juanita, pihak dari pemprov sudah sering berulang kali melakukan peninjauan ke lapangan. Dan dari hasil peninjauan pihaknya mengaku memang kondisi ruang kelas tersebut jauh dari kata layak untuk dijadikan ruang kelas.

Oleh karena itu, ia selaku Kepala Cabang Dikbud Kaltim terus berupaya agar pembangunan gedung kelas permanen dapat terealisasi.

“Cuma proses sampai dengan pembangunan itu tidak sebentar, kalau saya sudah sering kali menyampaikan,” tutup Juanita.

Sebagai langkah awal, agar para murid dapat belajar dengan nyaman pemerintah berencana akan menggunakan gedung bekas SMPN 1 Maratua untuk pinjam pakai. Upaya tersebut sembari menunggu realisasi pembangunan gedung SMAN 9. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel