Follow kami di google berita

PTM Sesuai Zona Diprotes Wali Murid, Satgas Diminta Tindak Pula Cafe dan Restoran

A-News.id, Tanjung Redeb – Wali murid di Kabupaten Berau protes pembelajaran kembali digelar melalui daring, wali murid meminta agar satgas juga menindak cafe dan tempat hiburan yang masih buka, Senin (21/2/2022).

Para orang tua murid menghendaki agar belajar tetap dilaksanakan tatap muka. Orang tua murid berdalih bahwa pembelajaran tatap muka jauh lebih berkualitas dibanding daring. Pemerintah diminta untuk adil karena masih ada tempat usaha yang diperbolehkan membuka usahanya sementara pendidikan harus dilaksanakan melalui daring.

“Kalau menurut saya, anak-anak tetap seperti aja masuk sekolahnya jangan ada daring-daring lagi karena di luar sana masih banyak cafe-cafe, rumah-rumah makan yang masih dibuka,” ujar seorang wali murid, Egi.

“Kalau misalnya nanti anak kembali daring lagi, kita sebagai orang tua lagi ini yang susah lagi nanti melajarinya,” sambungnya.

Dengan keputusan pemerintah tersebut, wali murid berharap agar cafe dan tempat hiburan yang masih buka dapat dilakukan pembatasan juga. Sebab, orang tua menilai faktor penularan covid-19 lebih berisiko, karena cafe dan restoran dianggap lebih cepat menimbulkan kerumunan.

“Cafe-cafe gitukan masih banyak yang buka, terus anak-anak disuruh sekolah dari rumah lagi begitu takutnya nanti (kalau cafe masih dibuka) takutnya nanti malah kasus covid-19 semakin meningkat,” ujar wali murid lain, Dani.

“Cukup disama ratakan aja sih, kalau memang cafe-cafe boleh buka ya sekolah juga,” pungkasnya.

Sebelumnya, Pembelajaran secara tatap muka tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Berau akan kembali digelar secara daring, menyusul angka penularan covid-19 yang semakin meluas.

Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, hingga Kamis (17/2/2022) masih menyusun metode pembelajaran yang akan diterapkan. Konsep ini sangat diperlukan untuk menghindari penyebaran wabah covid-19 di lingkungan sekolah.

Dari hasil pembahasan terkait metode pembelajaran tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Berau, Murjani memutuskan, pembelajaran tatap muka secara penuh hanya dilaksanakan pada sekolah yang masuk zona hijau. Pada zona kuning, PTM digelar secara terbatas yakni 50 persen siswa mengikuti PTM dan sisanya melalui daring. Sedangkan zona oranye dan merah pembelajaran sepenuhnya dilaksanakan melalui daring.

Lanjut Murjani, kebijakan PTM terbatas itu pula dilihat juga berdasarkan infografis penyebaran covid-19 di lingkup perkampungan. Jika dalam hal ini, di kampung tersebut tidak ada laporan warga yang terpapar alias berzona hijau maka tetap diperbolehkan PTM 100 persen. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel