A-News.id, Derawan — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau memberikan perhatian serius terhadap abrasi yang terjadi di Pulau Derawan. Abrasi ini telah dikeluhkan oleh warga dan menyebabkan tiga bangunan hilang.
Wakil Ketua I DPRD Berau, Syarifatul Syadiah, mengatakan bahwa pihaknya bersama Komisi III telah berkonsultasi dengan Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan V terkait penanganan abrasi di Pulau Derawan.
“Abrasi di Pulau Derawan bukan kewenangan Pemkab Berau, melainkan masuk ke dalam pengendalian sumber daya air,” jelas Sari, sapaan akrab Syarifatul Syadiah.
“Saat ini, penanganan pantai difokuskan ke pulau terluar dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN). Pulau Derawan dan sekitarnya sudah masuk dalam KSPN, sehingga tidak ada masalah jika membuat proposal kepada Gubernur untuk mendapatkan disposisi dari kementerian,” lanjutnya.
BWS Kalimantan V menyarankan agar Pemkab Berau menyiapkan Detail Engineering Design (DED) dan review desain sebelum membuat usulan. DED dan review desain tersebut kemudian akan diteruskan ke provinsi dan kementerian terkait.
“Meskipun Berau masuk dalam KSPN, proyek bisa diprioritaskan di Berau. Namun, untuk anggaran 2023-2024, pemerintah pusat masih fokus ke Ibu Kota Nusantara (IKN),” ujar Sari.
Oleh karena itu, Sari menyarankan agar Pemkab Berau segera mengajukan proposal untuk anggaran tahun 2025 mendatang.
“Menurut saya, sudah pantas kalau kita mengajukan kembali proposalnya sejak saat ini dan dilengkapi syarat-syaratnya,” kata Sari.
Pulau Derawan juga masuk dalam daerah konservasi, sehingga diperlukan studi amdal yang dikeluarkan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau.
“Studi amdal ini perlu dilengkapi karena merupakan salah satu syarat pengajuan,” jelas Sari.
Dukungan untuk Penanganan Abrasi
DPRD Berau berkomitmen untuk mendukung Pemkab Berau dalam menangani abrasi di Pulau Derawan.
“Abrasi di Pulau Derawan harus segera ditangani agar tidak semakin parah dan merusak lingkungan,” kata Sari.
“DPRD Berau siap membantu Pemkab Berau dalam mencari solusi terbaik untuk mengatasi abrasi di Pulau Derawan,” tandasnya. (adv/yf)