Anews.id, Samarinda – Pemerintah kota (Pemkot) terus berupaya untuk bisa menaikan gaji para guru-guru di Samarinda.
Bahkan beberapa waktu lalu, Walikota Samarinda, Andi Harun mengungkapkan dirinya sering berdiskusi dengan Sekretaris daerah (Sekda), serta beberapa pejabat di Pemkot terkait upah guru yang berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dinilai sangat kecil.
“Saya sering sampaikan kepada Sekda, saya tanya sudah berapa lama gaji para guru ASN kita? Dan saya tegaskan saatnya juga kita tingkatkan,” ungkap Andi Harun.
AH sapaan karibnya menegaskan tak akan ragu untuk menaikan upah guru ASN tahunnya, sesuai dengan kemampuan perhitungan berdasarkan keuangan daerah.
“Tiap tahun akan kita tingkatkan sesuai berdasarkan kemampuan daerah,” ucap AH.
Selain itu, orang nomor satu di kota Samarinda turut menyinggung soal tambahan penghasilan (tamsil) melalui finalisasi revisi perwali 8/2021. Khususnya terkait penyusunan kriteria penerima TPP yang tidak boleh beririsan dengan kriteria TPG dan Tamsil.
“Dan akhirnya, teman-teman guru akan mengerti bahwa Pemkot bukannya tidak ingin memberikan. Tapi untuk menjaga, melakukan perlindungan hukum, kepada tenaga kerja pemerintah termasuk penerima (TPP) dari risiko hukum berdasarkan kebijakan yanh tepat dan diputuskan secara hati-hati, bebernya.
Untuk itu, AH kembali menegaskan di tahun 2023 mendatang, akan ada kemungkinan jika TPP guru di Samarinda diatas Rp 700 ribu.
“Sudah kami pikirkan untuk menaikan TPP tersebut diatas Rp 700 ribu di tahun 2023 mendatang,” pungkasnya.