Follow kami di google berita

Minim Perawatan, Lampu Hias Alun-Alun Teluk Bayur Banyak Mati

A-News.id, Teluk Bayur – Lurah Teluk Bayur Saroni, menyayangkan minimnya perawatan lampu penerangan dan lampu hias di lapangan Steenkolen 1912 yang terletak di Jalan Kampung Cina. Pasalnya lampu di lapangan yang juga merupakan taman di kota tua di Berau tersebut kini banyak yang mengalami kerusakan, Sabtu (15/1/2022).

Apalagi saat malam hari, lampu yang sejatinya berfungsi untuk menerangi sekaligus mempercantik alun-alun kecamatan itu sangat jelas terlihat banyak yang sudah mulai tak berfungsi lagi.

Bahkan Saroni selaku lurah mengaku bingung penanganan lampu tersebut jatuh ke tangan dinas yang mana, apakah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Dinas Perhubungan atau Dinas Pengerjaan Umum.

“Di lingkungan Teluk Bayur ini banyak lampu penerangan jalan yang sudah mati tapi tidak cepat ditangani oleh pihak terkait, contoh yang ada di kawasan taman lapangan lama itu,” katanya saat ditemui awak media belum lama ini.

“Bahkan pihak terkait belum ada penyampaian (tanggung jawab perawatan) karena kan itu baru beberapa tahun dibangun namun sudah ada lampu yang mati di sekitarnya,” tambah Saroni.

Apalagi kata Saroni, lapangan Steenkolen 1912 yang menjadi icon Teluk Bayur dan juga kini sudah ramai dikunjungi warga itu tidak elok jika ada beberapa bagian dari sarana dan prasarananya yang sudah tidak terawat.

“Khusus lampu yang mati kita harapkan segera diperbaiki, karena di situ hampir setiap pagi, sore, malam itu ramai dikunjungi warga, karena ini berpengaruh juga terhadap keindahan dan estetika di taman tersebut,” jelasnya.

“Harapan kami itu, ya dioptimalkan lah dari tiap-tiap dinas terkait yang menangani,” imbuhnya.

Aduan masyarakat sekitar terkait kerusakan fasilitas penerapan di lapangan tersebut pun Saroni mengaku sudah sering mendengarnya, hanya saja untuk penanganannya sampai saat ini belum ada.

“Berapa kali kami juga sudah mendengar aduan masyarakat sekitar, sedangkan kalau kerusakan yang lain kami lihat belum ada yang terlalu parah, khususnya untuk lampu penerangan dan hiasnya saja,” pungkasnya.

Sekedar informasi, lapangan tersebut merupakan program dari penataan kota dengan revitaliasi menjadi alun-alun cantik sejak tahun 2019 lalu. Setelah pengerjaan tersebut, kini alun-alun tersebut tak hanya menjadi lapangan sepak bola, tetapi juga objek wisata menarik.

Banyak yang dirombak habis oleh pemerintah daerah namun tidak menghilangkan identitas dari kota tua itu, sebab di sudut kanan landmark bertuliskan Teluk Bayur yang menyerupai kereta api yang digambarkan dahulunya sebagai transportasi pengangkut batu bara di kecamatan ini. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel