Follow kami di google berita

KENALAN DI APLIKASI CHATTING, JALAN BARENG BERUJUNG PEMERKOSAAN

(sumber foto : FKPM Samarinda)

ANews Samarinda  Baru kenal mau diajak jalan. Nasib apes menimpa P, ketika bersedia diajak jalan pria berinisial RL, di Samarinda Seberang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Mereka kenalan melalui aplikasi chatting online. Jalan-jalan berujung pemerkosaan.

Mereka saling kenal via aplikasi percakapan online. RL mengajak P bersetubuh. RL menolak, namun menawarkan untuk diajak jalan-jalan saja.

Tentu saja RL tak menolak, ia membawa P jalan-jalan. Namun malang nasib perempuan tersebut, ia justru diperkosa RL, Senin (12/4/2021).

“RL mengajak saya BO (booking out, istilah lain dari bersetubuh). Tapi saya mengucapkan saya bukan cewek BO. Jadi saya tawari RL, kalau mau, jalan-jalan ke kafe saja,” ucap P, dilansir dari Presisi.co, jaringan Suara.com.

RL sudah memiliki istri. Awalnya P tak menaruh rasa curiga kepada RL. Alamat pun diberikan, P kemudian menunggu  RL di depan rumahnya di Sungai Kunjang. Hingga akhirnya mereka jalan berdua.

“Saya memang sering kenalan dengan cowok di aplikasi percakapan. Tapi bukan untuk open BO. Hanya mencari teman dan suka diajak nongkrong,” jelasnya.

Mereka berjabat tangan dan pergi ke salah satu kafe di Samarinda Seberang.  Namun saat itu P yang diminta mengemudikan motor.

Di perjalanan, RL melakukan pelecehan terhadap P. Hendak melawan, P justru diancam oleh RL.

“Saya minta dipulangkan. Tapi saya diturunkan di Jembatan Kembar. Ponsel saya dirampas dan RL pergi begitu saja,” terang P.

Lima menit berselang, RL kembali mendatangi P dan memaksa ikut dengannya. Ajakan itu diiyakan saja lantaran ponsel P masih berada di tangan RL.

Motor berjalan ke arah Gunung Lipan Samarinda Seberang. Saat berada di jalanan sepi dan gelap di sekitaran Perumahan Pesona Mahakam, RL memberhentikan motornya dan menyuruh P turun.

“Saya bilang kenapa berhenti di sini? Tiba-tiba RL keluarkan pisau dari pinggangnya, dan menarik saya ke semak-semak,” jelasnya.

Di rerumputan itulah RL memuaskan birahi dengan pisau yang ditaruh di samping tubuh P. Mendapatkan perlakuan bejat itu, P hanya bisa menangis lantaran tak berani melawan.

“Saya diancam dibunuh jika melawan,” ungkap P menitikkan air mata.

Nafsu bejatnya terpuaskan, RL mengantar P pulang. Sepanjang jalan, dia diancam untuk merahasiakan perbuatan pidana ini.

Sesampainya di rumah, Pearl terganggu. Awalnya dia masih menyimpan cerita. Namun setalah berpikir panjang, dia memberanikan diri melaporkan peristiwa jahanam yang dialaminya ke FKPM Pelita, Rabu 14 April 2021.

Ketua FKPM Pelita Marno Mukti meminta Pearl membuat laporan polisi agar dapat ditindaklanjuti.

Kepada Marno, Pearl meminta kisahnya diangkat ke sosial media. Supaya tidak menimpa perempuan lainnya.

“Supaya jadi pelajaran,” tutup Marno.(kaltimsuara.id/jul*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel