Follow kami di google berita

Kasus Stunting Terus Menurun, Berau Tempati Urutan 3 Terendah

Sumber Foto : Istimewa

A-News.id, Tanjung Redeb – Pemkab Berau terus berupaya untuk menekan angka kasus stunting. Dinas Kesehatan Berau, harapkan kolaborasi antar masyarakat dan seluruh instansi untuk terus menekan pertumbuhan angka stunting di Bumi Batiwakkal.

Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Berau, dr Halijah Yasin mengatakan, kasus stunting di Berau sudah mengalami penurunan. Dan saat ini telah berada menempati posisi ketiga terendah.

“Dari tahun ke-tahun semakin menurun. Sempat mencapai 25,7 turun ke 21,6 persen. Dan data itu sesuai dengan SSGI,” katanya.

“Posisi ketiga itu, akan terus ditekan hingga, semakin memperkecil persentase jumlah kasus,” tambahnya.

Ia mengatakan penanganan stunting, bukan hanya menjadi tanggungjawab dari pihaknya atau Dinas Kesehatan saja, melainkan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dan juga pihak legislatif yang siap membantu.

Ia menjelaskan, pencegahan stunting bisa dilakukan remaja putri sejak berusia 12 hingga 18 tahun dengan diberikan pil penambah darah satu Minggu sekali.

Dengan jumlah minimal 56 tablet yang harus dikonsumsi selama setahun untuk mencegah anemia.

“Remaja yang anemia inilah yang berpotensi melahirkan bayi stunting,” ungkapnya.

Halijah menyebut, salah satu Lokasi Khusus (Lokus) penanganan stunting di Kecamatan Tanjung Redeb berada di wilayah Kelurahan Karang Ambun. Pihaknya melakukan penanganan khusus di wilayah tersebut.

“Di Kelurahan Karang Ambun menjadi salah Lokus penanganan stunting karena menjadi salah wilayah yang kasus stunting cukup banyak,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Puskesmas Bugis sekaligus pembina posyandu Karang Ambun, Bachri Karta Kesuma mengaku , pihaknya berupaya menekan angka stunting dengan berbagai cara. Salah satunya dengan melakukan screening calon janin dan pemeriksaan Hepatitis HIV serta pengecekan hingga 1.000 hari.

“Jika ditemukan bayi mencapai 2 tahun akan diatur pemberian gizinya,” ujarnya.

Disebutkannya, penyebab stunting bisa juga dari berbagai aspek, seperti faktor ekonomi, lingkungan dan pola asuh. Oleh sebab itu, pihaknya dibantu dengan OPD terkait terus mengupayakan agar hal-hal penyebab tersebut bisa ditekan.

“Dengan kerjasama semua pihak, insyaallah bisa kita tekan angka stunting di daerah kita ini,” ucapnya.

Bachri berharap, masyarakat dapat lebih perhatian terhadap stunting, selain itu ia juga meminta bagi calon ibu maupun yang sudah memiliki bayi bisa rajin berkunjung ke posyandu untuk mendapatkan bantuan dan pendampingan lebih lanjut.

“Jangan takut ke posyandu. Bila kesadaran masyarakat untuk datang ke posyandu meningkatkan, bisa dipastikan angka stunting di daerah kita juga bisa turun,” tandasnya. (adv/poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel