Follow kami di google berita

Jalan Poros Teluk Bayur-Labanan Banyak “Ranjau”

A-News.id, Teluk Bayur – Sudah sepatutnya jalan poros penghubung antar kabupaten dengan ibu kota nyaman dan aman dilalui oleh pengendara. Namun keadaan tersebut terbalik, saat melalui jalan poros Teluk Bayur-Labanan yang kondisinya cukup membahayakan pengendara khususnya roda dua, lantaran di beberapa titik jalan mengalami kerusakan.

Terlebih, kerusakan kebanyakan berada di jalur tikungan dan turunan jalan, yang tentu saja pengendara harus ekstra hati-hati. Ditambah saat malam hari lokasi sekitar jalan poros minim dengan lampu penerangan jalan umum (PJU).

Ketua RT 13 Teluk Bayur, Syamsudin yang ditanya terkait kerusakan di beberapa titik jalan poros mengaku, sudah ‘kenyang’ dengan keluhan warga. Sebab diantara warganya suidah pernah ada yang menjadi korban karena berusaha menghindari lubang yang berujung dengan kecelakaan.

“Saya sendiri pernah menjadi korban, warga mau komplain kemana lagi? Selain saya,” ujarnya saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/1/2022).

Bahkan pria yang kerap disapa Udin oleh warga sekitar itu pun mengatakan, kerusakan jalan tersebut berulang kali sering disampaikan melalui musyawarah rencana pembangunan (musrenbang). Hanya saja langkah antisipasi perbaikan yang dilakukan masih berupa tampal sulam yang tentu saja tidak bertahan lama.

“Harapan kita selaku masyarakat sih jalan poros yang rutin dilalui warga ini bisa betul-betul diperhatikan oleh pemerintah,” tambahnya.

Diwawancarai terpisah, Lurah Teluk Bayur Saroni mengatakan, baik pihak kelurahan maupun kecamatan tidak bisa berbuat banyak lantaran penanganan sepenuhnya ada di pemerintah provinsi.

Akan tetapi selaku orang nomor satu di kelurahan ‘Kota Lama’ sebutan lain dari Teluk Bayur itu, dirinya mengharapkan, agar pemerintah daerah bisa berkoordinasi dengan pemprov terkait perbaikannya. Tujuan tak lain adalah untuk memberikan keamanan serta kenyamanan bagi pengguna jalan yang melintas.

“Kami mengharapkan itu jangan sampai sudah terjadi insiden atau menghambat suatu kegiatan pengguna jalan yang berkaitan dengan kerusakan itu baru mendapat tanggapan,” katanya.

Lurah pun berencana untuk menyambung lidah dari masyarakat dengan menyampaikannya ke tingkat kabupaten, sehingganya perbaikan jalan poros Teluk Bayur-Labanan itu bisa segera mendapat respon.

“Begitu ada pengaduan, kejadian (kecelakaan) baru dia ada respon, maksud saya kan coba itu pemeliharaannya bisa dilakukan secara berkala,” pungkasnya.

Kerusakan jalan poros tersebut diakui warga, sudah terjadi sejak tahun 2019 silam. Tak jarang warga berinisiatif berswadaya untuk menambal jalan dengan material seadanya berupa semen dan batu koral. Namun akibat sering dilalui alat berat umur dari perbaikan itu pula tidak bertahan sampai satu tahun. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel