A-News.id, TARAKAN- Malang benar nasib IM, bukan hanya cintanya yang ditolak namun akhirnya IM juga harus menjalani proses amputasi pada bagian kaki. Kasus penganiayaan ini dilakukan IG terhadap IM dengan menggunakan samurai.
Kapolres Tarakan AKBP Adi Saptia Sudirna melalui Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakhtika Putra mengatakan bahwa kasus penganiayaan ini terjadi pada Selasa (29/10) pukul 11.30 wita.
Saat itu, Polres Tarakan kedatangan seseorang yang merupakan seorang pemilik bengkel yang berada di Jalan Aki Balak RT 20 Karang Anyar Pantai, Kecamatan Tarakan Barat melaporkan hal yang terjadi di bengkelnya.
“Saya lihat IM sudah berlumuran darah. Yang paling parah bagian kaki,” ucap Randhya meniru bahasa pelapor.
Pasca menerima laporan tersebut, IM kemudian dilarikan ke rumah sakit kemudian pihak kepolisian melakukan pengecekan pada dua titik CCTV yang berada di TKP dan luar TKP sambil mencari barang bukti mengenai pelaku.
“Waktu itu kita belum tahu siapa pelakunya,” katanya.
Saat proses pemeriksaan berlangsung petugas menemukan seseorang yang dinilai mencurigakan yang menggunakan jaket berwarna hijau sedang mondar-mandir di sekitaran bengkel. Dengan memakan waktu selama 6 jam, Unit Resmob Satreskrim Polres Tarakan pun berhasil menemukan pelaku untuk segera diamankan di Kelurahan Juata Laut.
“Awalnya pelaku tidak mengakui, bahkan berusaha menyamarkan dan menghilangkan bukti. Karena di rumah pelaku, kami juga tidak menemukan barang bukti. Tapi setelah diinterogasi, pelaku akhirnya mengaku bahwa dialah yang menganiaya IM,” jelas Randhya.
Dengan menggunakan Samurai, pelaku menganiaya IM didepan pagar bengkel. Saat IM berteriak, pekerja bengkel yang lain keluar, namun melihat IM sudah bermandikan darah, bahkan pelaku tak sempat dilihat oleh pekerja yang lain.
“Samurainya disimpan dalam karung, jadi tidak kelihatan kalau bawa samurai,” tuturnya.
Setelah menganiaya IM, petugas menyita sejumlah barang bukti seperti samurai, jaket berwarna hijau, helm berwarna hitam, celana, baju milik IM, masker, sepatu, motor, sandal pelaku hingga rekaman CCTV.
Sementara itu, kepada awak media, IG yang merupakan pelaku mengaku telah memendam sakit hati kepada IM selama 1,5 tahun karena sebelumnya IG merupakan bos IM di tempat kerja sebelumnya. Dendam IG terhadap IM. didasari oleh sikap IM yang menganggu istri IG.
“Saya kasih makan dia (IM) selama 5 tahun. Tapi dia ganggu istri saya,” akunya.
Padahal, lanjut IG dirinya merasa sangat baik ketika IM masih bekerja ditempatnya. Karena IG rutin memberi makanan dan minuman kepada IM yang saat itu berstatus sebagai pekerja IG.
“Saya anggap dia (IM) sahabat, saya kenalkan dia ke keluarga saya. Tapi istri saya jangan diganggu. Karena dia (IM) itu sering ajak istri saya berhubungan asmara. Tapi istri saya bilang sudah ada suami, tapi masih saja diganggu sampai tengah malam,” katanya.
IG bahkan mengaku pernah mendatangi IM agar tidak melakukan hal tersebut, namun IM tak kunjung datang meminta maaf. Alhasil, IG membuat rakitan samurai sendiri kemudian melukai kaki IM hingga berujung pada amputasi.
“Saya tidak mau membunuh, bagi saya ini peringatan,” tegasnya.
Akibat ulahnya, IG dipersangkakan yakni pasal 355 ayat 1 KUHP subsider pasal 351 ayat 2 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun sampai 12 tahun penjara. (bro)