A-News.id, Tanjung Redeb – Sekretaris Komisi III DPRD Berau, M Ichsan Rapi, meminta proyek bronjong di Kelurahan Sei Bedungun, Tanjung Redeb, dievaluasi.
Pasalnya, proyek yang dikerjakan tahun 2022 melalui anggaran DBH-DR senilai Rp 7 miliar itu belum juga dituntaskan.
Dari informasi yang diterima dari masyarakat setempat, rencana awal, bronjong itu dibangun untuk penanganan banjir di Kedaung dan sekitarnya. Melalui Bronjong itu, air rencananya dialirkan ke Sungai Tarum. Hanya saja, hingga saat ini proyek itu tidak tuntas dikerjakan.
“Seperti yang kita lihat, proyek ini tujuannya untuk penanganan banjir. Tapi kalau belum tuntas, ya tidak ada manfaatnya,” tegas pria yang akrab disapa Daeng Iccang ini, Rabu (24/5/2023).
Seharusnya lanjut Iccang, hasil akhir proyek ini sesuai perencanaan dan gambar. Namun proyek itu terhenti lantaran masih bingung mencari jalur buangan air.
“Proyeknya berhenti hanya sekian meter saja dan tidak sesuai perencanaannya. Yang kita lihat air malah tertampung. Siring dari bronjong juga belum sepenuhnya selesai. Seharusnya dituntaskan. Buangannya jangan sampai masuk ke permukiman,” bebernya.
Untuk itu, dirinya meminta pada dinas terkait untuk secepatnya mengirimkan gambar dan RAB-nya (Rencana Anggaran Biaya) terkait dengan pengerjaan ini.
“Perlu investigasi dan kami minta RAB-nya supaya kita tahu seperti apa perencanaannya. Prodak akhirnya seperti apa. Berapa anggaran yang sudah keluar. Ini yang perlu kami evaluasi,” lanjutnya.
Dikatakannya juga, daerah tersebut di kelilingi pemukiman warga. Dampak yang terjadi saat pengerjaan ini tidak diselesaikan bisa-bisa air meluap ke permukiman.
Karena itu, pihaknya meminta pekerjaan bronjong itu dituntaskan. Jangan sampai justru merugikan masyarakat karena tidak ada manfaatnya. Apalagi anggaran yang dikeluarkan sudah cukup besar.
“Kami tidak puas dengan pekerjaan ini. Jadi harus dituntaskan,” pungkasnya. (ADV/to)