Follow kami di google berita

Dukung UMKM Semakin Kreatif dan Inovatif, PT Berau Coal Hadirkan Rumah Kemas Batiwakkal Pusat Oleh-Oleh dan Cafe

A-News.id, Tanjung Redeb – Konsistensi PT Berau Coal untuk mendukung peningkatan kualitas UMKM di Berau tidak main-main.

Tidak hanya didampingi, dalam proses pembuatannya. Bahkan, hingga di buatkan tempat untuk pemasarannya.

Direktur Operasional & HSE PT Berau Coal, Arief Wiedhartono mengatakan, sesuai dengan upaya Pemerintah Indonesia yaitu membangun ekonomi kerakyatan, dalam Siaran Pers Kemenko Perekonomian Pada Oktober 2022 lalu, Presiden Republik Indonesia telah memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM naik kelas, hal ini mengingat peran UMKM sangat besar untuk pertumbuhan perekonomian Indonesia, dengan jumlah persentasenya mencapai 99% dari seluruh pelaku usaha. Kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga mencapai 60,5%, dan terhadap penyerapan tenaga kerja adalah 96,9% dari total penyerapan tenaga kerja nasional.

Untuk itu, upaya-upaya pengembangan UMKM terus dilakukan oleh seluruh pihak, termasuk PT Berau Coal. Melalui Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) dan Community Enterprise Development (CED), PT Berau Coal telah melakukan pengembangan ekonomi masyarakat di kampung dampingan dan UMKM-UMKM di Kabupaten Berau melalui pendampingan yang dilakukan secara konsisten, mulai dari pelatihan-pelatihan, dukungan prasarana hingga proses pemasaran.

Inilah cikal bakal dari pembuatan Rumah Kemas, bagian dari upaya hilirasi untuk produk-produk kampung dampingan dan UMKM di Kabupaten Berau. Rumah Kemas ini kami canangkan sebagai Pusat Oleh-Oleh dan Cafe sebagai sentra produk dan pendampingan UMKM serta wadah berkumpulnya masyarakat Berau khususnya para generasi muda untuk berkarya dan berkreasi. Hal ini merupakan upaya dalam mendorong peningkatan ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten Berau.

Dahulu saat awal didirikan, Rumah Kemas ini dikenal dengan nama Rumah Kemas Berau Creative dan hari ini, dalam grand opening, kami memilih nama Rumah Kemas Batiwakkal, untuk memperkuat branding sebagai bagian dari kearifan lokal Berau yang dikenal dengan nama Bumi Batiwakkal. Kata Batiwakkal sendiri diambil dari bahasa daerah yang memiliki arti usaha masyarakat yang tidak henti-hentinya melaksanakan tugas kewajibannya, lengkap, cukup baik dan sempurna di jalan yang diridhai oleh Tuhan Yang Maha Kuasa. Dari makna itu, semangat Batiwakkal menjadi pendorong bagi kami agar terus dapat memberikan manfaat untuk masyarakat Kabupaten Berau melalui Rumah Kemas.

Untuk mewujudkan visi sebagai sentra UMKM, Rumah Kemas Batiwakkal memiliki beberapa misi yang kuat, yakni:

– Peningkatan kapasitas dan kualitas SDM bagi pelaku UMKM di Kabupaten Berau.

– Pendampingan dalam proses legalitas produk-produk UMKM yang menjadi binaan Rumah Kemas Batiwakkal.

– Menciptakan wadah dan pasar bagi produk-produk UMKM inovatif dan berdaya saing di Kabupaten Berau.

– Berinovasi dalam peningkatan kualitas pelayanan untuk memastikan kepuasan pelanggan.

– Menciptakan nilai manfaat (value proposition) yang akan membantu dalam optimalisasi pemasaran di tingkat kabupaten, provinsi, nasional, hingga internasional.

“Rumah Kemas Batiwakkal merupakan bagian dari cerita panjang pendampingan yang dilakukan oleh PT Berau Coal di kampung-kampung sekitar operasional perusahaan. Ada produk Madunta, Madu Hutan Asli Kalimantan yang diproduksi oleh Komunitas Adat Terpencil Suku Dayak Punan Basap, madu menjadi sumber ekonomi untuk kehidupan mereka. Pendampingan untuk KAT Lati ini sendiri telah dilakukan dari awal mereka hidup nomaden hingga mereka bisa hidup menetap, jadi untuk satu produk saja di Rumah Kemas, memiliki cerita yang cukup panjang. Sama halnya dengan cokelat Berau Cocoa yang diproduksi dari biji kakao yang langsung dihasilkan oleh petani-petani lokal, begitu juga beras Siung Mas yang diproduksi dari hasil panen petani dari Tasuk dan beberapa kampung lainnya di Berau,” ujarnya.

“Sehingga, menurut kami, Rumah Kemas Batiwakkal merupakan rumah untuk mewujudkan peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga mereka para pelaku ekonomi ini dapat memberikan kualitas penghidupan yang lebih baik kepada keluarga, seperti pendidikan dan kesehatan,” imbuhnya.

Dengan Rumah Kemas Batiwakkal, kami akan menciptakan kepastian pasar dan mengembangkan kemandirian para pelaku UMKM. Pihaknya ingin memberikan dukungan yang tepat dan memastikan bahwa para pelaku UMKM di Kabupaten Berau memiliki lingkungan yang kondusif untuk berkembang dan berkarya.

Di Rumah Kemas Batiwakkal, selain menyediakan produk-produk UMKM Dampingan PT Berau Coal, pihaknya juga menyediakan berbagai fasilitas lain, seperti halnya Co-Working Space, Meeting Room, Family Spot, yang harapannya menjadi salah satu tempat nongkrong yang ramah buat keluarga maupun anak-anak muda.

Sementara itu, Bupati Berau, Sri Juniarsih mengatakan, atas nama Pemerintah Kabupaten Berau, memberikan apresiasi dan penghargaan tinggi kepada seluruh jajaran manajemen PT Berau Coal, atas berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal ini, sebagai pusat oleh-oleh lengkap khas Kabupaten Berau, yang memungkinkan para wisatawan berbelanja di satu tempat, dan bisa memperoleh beragam jenis pilihan oleh-oleh maupun kerajinan asli dari Kabupaten Berau.

“Besar harapan saya, berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal ini juga akan membangkitkan kreativitas dan semangat berkarya para pegiat UMKM dalam mengenali potensi kampung masing-masing, menumbuhkan iklim berusaha yang kompetitif, terciptanya nilai ekonomi yang bersumber dari ide dan inovasi masyarakat berbasis kearifan lokal, dan menjadikan Kabupaten Berau semakin dikenal di Indonesia hingga mancanegara sebagai salah satu destinasi wisata yang unggul dan berkualitas,” katanya.

Berdirinya Rumah Kemas Batiwakkal ini tentunya akan meningkatkan peluang ekonomi kreatif di Kabupaten Berau. Hal ini sangat penting, bukan saja untuk memantapkan posisi Kabupaten Berau sebagai salah satu penyokong ibukota negara yang sangat diunggulkan dari sektor pariwisata dan budayanya, tetapi juga memberdayakan dan mensejahterakan masyarakat agar semakin mandiri dari segi ekonomi.

“Ke depan, sektor pariwisata akan terus kita perkuat. Dengan demikian, peluang dan potensi yang ada ini perlu kita optimalkan melalui penyiapan keterampilan sumber daya manusia dan produk-produk olahan yang berkualitas sekaligus berdaya saing,” ungkapnya.

Sehingganya, mengharapkan dukungan dan sinergitas dari kita semua, khususnya Diskoperindag Kabupaten Berau, Dekranasda Berau, PT. Berau Coal, Kadin Berau, serta seluruh perangkat terkait untuk terus melakukan pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku UMKM yang ada, khususnya pada aspek legalitas dan peningkatan kualitas produk, hingga pemasarannya.

“Kemudian, seiring dengan perkembangan transaksi digital, saya juga mengharapkan dukungan dari Bankaltimtara dan sektor perbankan untuk membersamai langkah kemajuan UMKM di Kabupaten Berau agar semakin mampu menjangkau pasar yang lebih luas, bukan hanya di Berau, tetapi juga Indonesia,” tuturnya.

Pemerintah Kabupaten Berau memiliki komitmen kuat untuk meningkatkan ekonomi masyarakat melalui pengembangan usaha berbasis pariwisata dan kearifan lokal. Komitmen ini kami tunaikan melalui program unggulan, yaitu program pembangunan kawasan terpadu, pusat seni, budaya, dan kreativitas, yang salah satunya adalah kawasan UMKM terpadu daan penyediaan fasilitas pembinaan, pelatihan, serta kredit lunak kepada UMKM.
Kami sangat menyadari perlunya pemberdayaan UMKM secara menyeluruh, optimal, dan berkesinambungan melalui pengembangan iklim yang kondusif, kesempatan berusaha, dukungan perlindungan, dan pengembangan usaha seluas-luasnya dalam rangka pemberdayaan UMKM sebagai salah satu penggerak roda ekonomi masyarakat.

“Saya sangat berharap, langkah kita tidak berhenti sampai di sini. Rumah Kemas Batiwakkal ini harus mampu beroperasi dan memberdayakan UMKM, BUMK, usaha mandiri maupun industri rumah tangga untuk memasarkan hasil produk, promosi, serta investasi lainnya, yang tujuan akhirnya adalah menjadikan produk khas Kabupaten Berau semakin dikenal sekaligus mensejahterakan kampung dan masyarakat,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Diskoperindag Berau, Eva Yunita, dari sisi pengemasan masih dikatakan kalah bersaing.

Baginya pengetahuan awal soal menampilkan kemasan yang menarik menjadi sangat penting karena tak jarang para pembeli melihat produk dari kemasannya terlebih dahulu.

“Karena kemasan ini kalau saya perhatikan, bahwa kemasan menjadi masalah utama untuK para pelaku UMKM Berau,” ucapnya.

Sebab selama ini, untuk pengemasan produk UMKM masig memesan ke keluar seperti ke Pulau Jawa dan di Kabupaten Berau sendiri tidak ada tersedia untuk tempat terpusat untuk pengemasan produk-produk UMKM.

Sehingga ketika pelaku UMKM memesan kemasan untum produk mereka, tentu dibutuhkan biaya yang cukup mahal dan hal tersebut akan berpengaruh pada harga jual pada produk tersebut.

“Sehingga tadinya dari harga Rp 20 ribu bisa dijangkau, bisa menjadi lebih mahal karena ada biaya pengemasannya,” imbuhnya.

Ia mengakui saat ini masih banyak pelaku UMKM yang tidak percaya diri untuk memasarkan produknya. Dan masih banyak pelaku usaha yang masih bingung menyalurkan produknya dan kurang percaya diri. (Adv/,Poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel