A-News.id, Tanjung Redeb – DPRD Kabupaten Berau, menggelar Rapat Paripurna dengan agenda pengucapan sumpah/janji Penggantian Antar Waktu (PAW) anggota DPRD Berau sisa masa jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD, Selasa (27/6/2023).
Anggota DPRD Berau yang dilantik yakni Ismail Mustaming dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggantikan koleganya Jasmine Hambali di Dapil III Berau. Pengambilan sumpah dipimpin Ketua DPRD Berau, Madri Pani.
Rapat Paripurna turut dihadiri Bupati Berau Sri Juniarsih, dan sejumlah pimpinan Forkopimda dan OPD di lingkungan Pemkab Berau.
Ketua DPRD Berau, Madri Pani, mengatakan, Ismail dilantik dan resmi menggantikan Jasmine Hambali dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Dia berharap, Ismail dapat menyesuaikan diri dan bekerja dengan baik sesuai dengan tugas dan fungsinya.
“Selamat bergabung sebagai anggota DPRD Berau. Semoga bisa menjalankan tugas dan fungsinya sebagai anggota legislatif untuk kepentingan masyarakat,” kata Madri Pani.
Dikatakannya, sesuai usulan dari Fraksi PKS yang telah disepakati bersama, Ismail ditempatkan di Komisi I dan Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Berau.
“Selamat bertugas, semoga amanah ini bisa dijalankan dengan baik,” imbuhnya.
Tak lupa Madri Pani juga menyampaikan terima kasih kepada Jasmine Hambali atas dedikasinya selama ini di DPRD Berau. Menurutnya, sebagai anggota DPRD, Jasmine Hambali telah menjalankan tugasnya dengan baik.
“Selama menjabat banyak suka dan duka. Beliau juga menjalankan amanah rakyat dengan baik. Tentunya selama di DPRD, banyak kekhilafan, untuk itu kami menyampaikan permohonan maaf,” pungkasnya.
Usai dilantik, Ismail mengaku siap melanjutkan tugas dan fungsi kedewanan di sisa masa jabatan.
“Saya akan melanjutkan perjuangan dan tugas-tugas di DPRD. Tentunya saya juga akan menjalin komunikasi yang baik dengan Pemerintah Kabupaten terkait program-program daerah,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ismail menekankan bahwa dirinya akan memperjuangkan kesejahteraan masyarakat selama dirinya menjadi wakil rakyat.
“Saya akan maksimalkan waktu untuk menerima aspirasi dari masyarakat,” ujarnya.
Dia mengakui, cukup banyak persoalan yang dihadapi masyarakat khususnya di daerah pemilihannya di wilayah pesisir. Salah satunya mengenai pemenuhan sarana bagi masyarakat nelayan di pesisir.
“Salah satu fokus saya nanti mengenai kebutuhan para nelayan. Termasuk tantangan penggunaan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Ini yang jadi pekerjaan kami yang harus dicarikan solusinya,” imbuhnya. (ADV/to)