Follow kami di google berita

Dinkes Catat Kasus Malaria di Berau Meningkat

A-News.id, Tanjung Redeb – Kasus penyakit malaria di Kabupaten Berau mengalami peningkatan. Dinas Kesehatan melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) melakukan pemantauan penanganan sejumlah pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Abdul Rivai, Tanjung Redeb, Kamis (27/10/2022).

Kepala Bidang P2P Dinkes Berau Garna Sudarsono menyatakan, Sebelumnya terdata kasus malaria sebanyak 93 kasus dan meningkat lagi dalan dua bulan terakhir yakni September hingga Oktober sebanyak 37 kasus. Pasien-pasien tersebut berasal dari enam Kecamatan yakni Kelay, Teluk Bayur, Tabalar, Talisayan, Biduk-Biduk dan Kecamatan Gunung Tabur.

“Dari pemantauan kita akhir-akhir ini penyakit malaria mengalami peningkatan kasus. Hingga sampai saat ini total jumlah kasus penyakit malaria di Berau 130 an kasus,” katanya saat diwawancarai di sela-sela pemantauan.

“Kita lakukan pemantauan hari ini dengan maksud melakukan pemetaan dimana lokasi penyebarannya,” tambahnya.

Selain rumah sakit, Garna menyebut pemantauan dilakukan menyeluruh oleh tenaga kesehatan. Baik dari masing-masing puskesmas hingga secara rumah ke rumah. Sehingganya dengan pemantauan penanganan tersebut penyebaran kasus malaria dapat segera diputus.

Karena Kabupaten Berau dikatakannya, ditargetkan terbebas dari penularan penyakit malaria setempat (eliminasi malaria) pada tahun 2026 dengan fokus pemberantasan adalah malaria indigenous yakni kasus malaria yang sumber penularannya berasal dari wilayah setempat. Serta antisipasi malaria import atau penyakit malaria yang berasal dari luar daerah.

“Untuk eliminasi harus 3 tahun tidak ada kasus malaria indigenous, oleh karenanya kita berharap di 2023 sampai dengan 2025 selama tiga tahun, sehingga di 2026 kita bisa berhasil melakukan eliminasi malaria tersebut,” harap Garna.

“Sebaliknya, kalau masih ditemukan malaria indigenous ya jelas kita belum bisa mengeliminasi, makanya kita melakukan pemantauan ini untuk mengantisipasi dan memutus mata rantai penularan malaria tersebut,” tambahnya.

Dari data Dinas Kesehatan, pasien yang terjangkit malaria umumnya dari kalangan pekerja kebun. Untuk menghindari ancaman malaria ini, warga yang beraktivitas di tempat terbuka diimbau untuk selalu mengenakan pakaian hangat, mengoles obat anti nyamuk dan rutin mengkonsumsi vitamin. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel