Anews.id, Samarinda – Sektor pertanian di Kaltim mengalami dampak yang cukup signifikan akibat adanya fenomena El Nino. Terlebih lagi yang terjadi selama beberapa bulan terakhir. Safuad, selaku Anggota DPRD Kaltim pun mengimbau Pemerintah agar dapat memberikan solusi berkenaan dengan dampak yang terjadi saat ini.
Diketahui, telah terjadi penurunan hasil panen di Kutai Timur (Kutim). Sehingga, ia memiliki harapan agar ada upaya dari Pemerintah dalam memikirkan nasib para petani selanjutnya.
“Pemerintah daerah, termasuk pemerintah provinsi harus bisa memikirkan dampak El Nino yang diderita petani. Harus dikoordinasikan penanganannya,” ujar Safuad.
Penurunan pada hasil produksi pertanian tersebut tentu berkaitan erat dengan pemenuhan dan ketersediaan kebutuhan pangan di daerah. Alhasil jika tidak ditangani dengan segera, maka bisa saja terjadi krisis pangan berkelanjutan.
Sebagai informasi, Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pertanian (Kementan) telah mempersiapkan program dalam upaya meredakan dampak El Nino. Misalnya, dengan cara antisipasi dini, adaptasi, mitigasi, sampai dengan kolaborasi.
Berkenaan dengan program mitigasi, secara umum yang dilakukan yaitu memastikan terjaganya distribusi air ke sawah-sawah setempat. Peran Pemerintah sangat diperlukan agar program mitigasi tersebut dapat berjalan dengan optimal.
“Untuk melaksanakan program ini, diperlukan peran pemerintah. Karena petani pasti terbatas peralatannya untuk bisa mendapatkan suplai air,” ungkapnya.
Sebagai informasi, El Nino merupakan peristiwa pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas rata-rata kondisi normal yang terjadi di Samudera Pasifik bagian tengah. Dampak yang ditimbulkan akibat pemanasan SML adalah terjadinya potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik dan menyebabkan curah hujan pun berkurang. (adv)