Follow kami di google berita

Butuh Rp 10 Miliar untuk Bayar Tagihan 1.000 Titik WiFi Gratis Pemkab

A-News.id, Tanjung Redeb – Satu dari 18 program unggulan Pemkab Berau telah tuntas direalisasikan. Program tersebut yakni pemasangan 1.000 titik WiFi gratis yang tersebar di seluruh kampung, kelurahan dan fasilitas umum lainnya.

Wakil Ketua Komisi III DPRD Berau, Abdul Waris, mengapresisi langkah Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Berau yang telah menuntaskan program tersebut.

“Jadi dari keterangan Diskominfo Berau, program pemasangan 1.000 titik WiFi gratis sudah selesai. Setiap kampung sudah terpasang WiFi gratis, minimal di kantor kampung,” ujar Waris, yang ditemui usai mengikuti rapat pembahasan rencana kerja OPD tahun 2024, bersama Diskominfo, Kamis (20/7/2023).

Waris pun menegaskan, Diskominfo harus konsisten mengangarkan biaya tagihan WiFi gratis tersebut. Sebab jika tidak terbayar, maka layanan itu tidak dapat digunakan alias terputus.

“Jadi harus komitmen menganggarkan setiap tahun. Kalau tidak terbayar, ya diputus,” katanya.

Dia mengatakan, dari pembahasan rencana kerja Diskominfo bersama pihaknya, besaran anggaran yang dibutuhkan untuk pembayaran tagihan 1.000 titik WiFi gratis tersebut berkisar Rp 10 miliar.

“Anggaran Rp 10 miliar itu hanya untuk biaya tagihan untuk 1.000 titik setiap tahun,” tegas politikus Partai Demokrat ini.

Sementara khusus wilayah blank spot, kata Waris, masih didiskusikan dengan pihak Telkom dan provider lainnya terkait penyediaan fasilitas jaringan. Termasuk lokasi-lokasi yang belum tersentuh WiFi gratis Pemkab Berau.

“Tahun depan tidak ada pemasangan lagi. Tapi jika masih ada tempat umumnatau tempat wisata yang belum terfasilitasi, akan diusulkan kembali untuk penambahan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Diskominfo Berau, Didi Rahmadi, yang dikonfirmasi membenarkan pemasangan 1.000 titik WiFi gratis yang merupakan salah satu dari 18 progran prioritas Pemkab Berau telah tuntas terpasang.

“Pemasangan 1.000 titik WiFi gratis sudah selesai. Kedepan tinggal memikirkan pembayaran tagihan saja,” ujar Didi.

Karena sudah dituntaskan, lanjut Didi, maka tahun depan sudah tidak ada pemasangan WiFi gratis. Namun, jika ada usulan, pihaknya akan mengusulkan kembali terutama di kawasan yang masih blank spot.

“Sudah tidak ada pemasangan. Kecuali nanti ada program baru, kalau ada aspirasi masyarakat, akan kami usulkan kembali,” jelasnya.

Mengenai keinginan masyarakat agar WiFi gratis dipasang di lokasi blank spot, diakui Didi, sulit dilakukan apabila kabel optik belum terpasang di lokasi tersebut. Hal inilah yang menjadi dasar belum terpasangnya WiFi gratis di area blank spot.

“Tapi itu tetap kami upayakan bisa terfasilitasi jaringan,” katanya.

Karena itu, beberapa wilayah blank spot akan dipasangi Very Small Aperture Terminal (VSAT), agar masyarakat di wilayah tersebut juga bisa menikmati jaringan telekomunikasi. Rencananya, ada 6 VSAT yang akan dipasang di wilayah blank spot. Terutama wilayah perkampungan yang tidak memiliki jaringan telekomunikasi atau kabel optik. (to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel