Follow kami di google berita

BPBD Berau Siap Antisipasi Datangnya La Nina di Penghujung Tahun 2021

Thamrin, Kepala BPBD Berau

A-News.id, Berau – Memasuki akhir tahun, BMKG sudah memberikan peringatan kepada seluruh wilayah di tanah air, yang daerahnya rawan banjir agar waspada dan mengantisipasi datangnya siklus cuaca ekstrem yang disertai hujan dan badai, yang dikenal sebagai fenomena La Nina di penghujung tahun 2021, yang diperkirakan dari November 2021 sampai awal tahun 2022 mendatang.

BPBD Berau juga sudah mempersiapkan terkait antisipasi datangnya La Nina di Kabupaten Berau pada akhir tahun 2021 ini, dengan menyesuaikan kemampuan yang ada. Hal itu disampaikan Kepala BPBD Berau, Thamrin. S. Sos, Senin 1/11/2021.

“Ya untuk menghadapi La Nina ini kita lihat ada beberapa tempat termasuk di Sulawesi juga banyak kejadian banjir karena faktor La Nina ini,” ujar Thamrin.

Bahkan, terang Thamrin, BMKG Stasiun Kalimarau sudah mendatangi BPBD Berau untuk berkoordinasi terkait antisipasi pihak BPBD Berau menghadapi datangnya La Nina di akhir tahun 2021 ini.

Seperti diketahui, di Rilis BMKG Pusat bahwa berdasarkan monitoring terhadap perkembangan terbaru dari data suhu permukaan laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur, menunjukkan bahwa saat ini nilai anomali telah melewati ambang batas La Nina, yaitu sebesar -0.61 pada Dasarian I Oktober 2021. Kondisi ini berpotensi untuk terus berkembang dan kita harus segera bersiap menyambut kehadiran La Nina 2021/2022 yang diprakirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah – sedang, setidaknya hingga Februari 2022.

Kepala BMKG Pusat, Dwikorita juga mengingatkan agar pemerintah daerah, masyarakat, dan semua pihak terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan risiko bencana yang berada di wilayah yang berpotensi terdampak La-Nina, agar bersiap segera untuk melakukan langkah pencegahan dan mitigasi terhadap peningkatan potensi bencana Hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang atau puting beliung ataupun terjadinya badai tropis.

Menanggapi informasi dari BMKG tersebut, menurut Kepala BPBD Berau, yang pasti pihaknya sudah siap menghadapi datangnya La Nina, karena diperkirakan antara Oktober 2021 sampai dengan Februari 2022.

“Nah itulah makanya kami sudah siap, kami juga sudah pesan speed boat untuk antisipasi ke sungai. Kemudian perahu karet kami sudah, ada yang bocor, kita siapkan. Ya personil dan peralatan kita akan siapkan Insya Allah sesuai dengan kapasitas atau kemampuan yang ada saat ini di BPBD. Kalau untuk mengadakan kan kita ini agak sulit, karena adanya covid, anggaran kita terbatas sehingga untuk pengadaan baru, kita mungkin tidak ada, tetapi peralatan yang ada kita maksimalkan,” terangnya.

Sementara daerah yang rawan mana saja yang harus diantisipasi, Kepala BPBD Berau mengatakan pihaknya melihat berdasarkan pengalaman-pengalaman kejadian banjir sebelumnya.

“Untuk La Nina ini tentu kita berpengalaman dengan kejadian-kejadian sebelumnya, yah ini beberapa bulan yang lalu, kan kita sudah terjadi pada 13 Mei 2021, tentu daerah itulah yang akan kita antisipasi. Berau ini kan sudah jelas, ada 2 sungai besar, Sungai Segah dan Sungai Kelay. Nah ini yang harus kita antisipasi, mana desa-desa atau kampung-kampung yang ada di bantaran sungai itu, itulah yang akan kita antisipasi. Yang terjadi dulu kan mulai dari Punan Segah, Kelay dan yang lama terendam ya daerah sini, Tumbit Melayu, Tumbit, Inaran, Bena Baru nah itu yang harus kita antisipasi,” tambahnya.

Ditambahkan Thamrin, bahwa penanganan bencana itu ada 3 tahap, mulai dari Tahap pra-bencana yang dilaksanakan ketika sedang tidak terjadi bencana dan ketika sedang dalam ancaman potensi bencana, Tahap tanggap darurat yang dirancang dan dilaksanakan pada saat sedang terjadi bencana, dan Tahap pasca bencana yang dalam saat setelah terjadi bencana.

Pada tahap pra bencana, pihak BPBD Berau sudah sosialisasi ke masyarakat agar berhari-hati La Nina, dan akan membuat surat edaran ke kecamatan-kecamatan bahwa La Nina diperkirakan mulai Oktober 2021 sampai Februari 2022 mengimbau kepada masyarakat agar waspada terhadap datangnya La Nina.

Bagi warga yang berada di pulau-pulau, Thamrin mengatakan bahwa fenomena La Nina ini, kalau bencana hidrometeorologi seperti banjir memang jarang terjadi, tetapi namanya orang kebencanaan, tetap perlu juga diantisipasi.

“Yang kita antisipasi, La Nina ini kan bukan hanya banjir saja, bisa saja terjadi gelombang ekstrem, itu perlu diantisipasi di daerah laut, di pulau-pulau supaya hati-hati,” terangnya.

Thamrin berharap menghadapi La Nina agar masyarakat siap siaga dan selalu berkoordinasi dengan pemerintah setempat, baik itu kecamatan maupun pihak terkait setempat.

“Dan kita himbau juga kepada aparat pemerintah, kepala kampung, camat supaya menghimbau warganya, bahwa kita memasuki masa La Nina, perlu kita antisipasi kewaspadaan, khususnya yang mau ke laut. Kan La Nina ini termasuk juga angin kencang, gelombang besar. Daerah laut kan rata-rata nelayan, jangan sampai melaut pada saat gelombang ekstrem,” pungkasnya. (dit/red)

Bagikan

Subscribe to Our Channel