A-News.id, TANJUNG REDEB – Setelah 2 tahun lamanya, Kabupaten Berau tak melaksanakan perhelatan hari jadi, akhirnya tahun ini bisa terlaksanakan.
Salah satu yang menjadi ikonik dalam agenda tahunan ini adalah acara Baturunan Perau.
Baturunan Perau Panjang menjadi simbol bahwa lomba perahu panjang akan digelar. Itu menjadi agenda penutup rangkaian perayaan hari jadi Kabupaten Berau ke-69 dan Kota Tanjung Redeb ke-212. Bupati Berau, Sri Juniarsih mengikuti serangkaian upacara adat Baturunan Perahu Panjang yang digelar di Kesultanan Gunung Tabur.
Didampingi jajaran Forkopimda Berau, bupati perempuan pertama di Berau ini juga ikut mengangkat perahu panjang menuju Sungai Segah tersebut. Sebelum penurunan perahu, dilakukan upacara Palas Parau dilakukan oleh tokoh dan pemangku adat Kesultanan Gunung Tabur.
Tradisi ini telah berlangsung turun temurun dari masa Kerajaan Berau berdiri, baturunan sejatinya memiliki arti serupa gotong royong. Dalam prosesi baturunan, tampak siap para Pamasai mengenakan pakaian hitam putih, lengkap dengan atribut mulai singal, selempang dan imbarrat.
Ia menuturkan, makna baturunan perahu dari bahasa suku asli Banua adalah menurunkan perahu secara bersama-sama, yang ketika dimaknai dalam sebuah maksud adalah sebagai simbol yang artinya bergotong royong bersama saling tolong menolong tanpa diminta pertolongan sudah ringan tangan untuk menolong.
“Begitu pula dalam kehidupan pemerintahan, kita sama-sama bergotong royong untuk membangun Kabupaten Berau yang merupakan kewajiban kita semua sebagai pelayan untuk masyarakat,” ucap Sri Juniarsih, Minggu (18/9).
Dirinya meminta seluruh pihak untuk menjaga keaslian budaya yang diwariskan oleh para leluhur, jangan sampai hilang ditelan masa, oleh karena itu penting sekali untuk meregenasikan semua budaya ini kepada anak cucu kedepan.
“Untuk diketahui, Berau adalah Kabupaten yang memiliki kekayaan budaya, dan sumber daya alam yang melimpah,” pungkasnya.(adv/poh)