Follow kami di google berita

30 Hektar Sawah di Buyung-Buyung Sudah Teraliri Pasokan Air dari RJIT

A-News.id, Tanjung Redeb – Salah satu permasalahan yang cenderung menghambat peningkatan produksi pangan khususnya padi, adalah jaringan irigasi kurang memadai. Maka perlu dilakukan upaya pembenahan, Rabu (28/12/2022).

Kementerian Pertanian (Kementan) saat ini juga tengah menggulirkan program yang bernama Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier alias RJIT. Yang bertujuan sebagai langkah perbaikan, penyempurnaan dan atau peningkatan. Dengan tujuan untuk mengembalikan serta meningkatkan fungsi dan layanan irigasi sehingga diharapkan mampu menambah luas areal tanam dan dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP).

Ditanya mengenai hal ini, Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) Berau Junaidi mengatakan, untuk di Bumi Batiwakkal pembangunan RJIT sudah dilaksanakan di Kampung Buyung-Buyung Kecamatan Tabalar. Pembangunan tersebut merupakan tindak lanjut dari aspirasi masyarakat yang dituangkan melalui pokok pikiran di APBN dan APBD.

“Panjang RJIT nya 100 meter dan bisa mengairi 30 hektar lahan pertanian, tinggal kita pengembangan sawah saja, dengan waktu pengerjaan selama dua bulan,” katanya.

Kata Junaidi, dari hasil monitoring dan evaluasi yang ia lakukan, RJIT yang ada sudah cukup baik beroperasi. Salah satunya volume debit air yang dialirkan cukup melimpah.

Pembangunan jaringan irigasi di Buyung-Buyung merupakan pilihan tepat karena dianggap sebagai daerah lumbung padi juga kawasan dengan potensi persawahan yang cukup besar. Untuk saat ini saja, kata Kepala Distanak Berau itu, di kampung ini ada 438 hektar petak sawah.

Ratusan hektar lainnya, menurut pengakuannya diairi oleh jaringan irigasi yang dibangun oleh Dinas Pengerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR).

“Insya Allah nanti ke depannya kita melihat lagi potensi, kalau memang ada pembukaan lahan baru maka jaringan irigasi yang ada akan disambung lagi,” tambahnya. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel