Follow kami di google berita

Tambahan Tujuh Bank Sampah Baru Selama Setahun

IKLAN VIDEO LIST

A-news.id, Tanjung Redeb – Permasalahan sampah di Kabupaten Berau terus menjadi perhatian khusus. Salah satu program untuk meminimalisir volume sampah yang terus bertambah, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Berau menggalakkan program bank sampah.

“Alhamdulillah, satu tahun terakhir ini kita ada sekitar tujuh bank sampah baru yang terbentuk, untuk bank sampah induknya ada di kantor kebersihan DLHK, di Jalan Ki Hajar Dewantara. Dan ketujuh bank sampah itu yang akan kita lakukan pendampingan dan pembinaan secara terus-menerus. Karena bank sampah ini adalah salah satu fasilitas pengelolaan sampah dengan prinsip 3R (Reuse, Reduce dan Recycle), dimana adalah untuk merubah perilaku,” terang Fungsional Pengawas DLHK Berau Irwadi Siregar, ditemui Kamis (3/10/2024).

Dijelaskannya, bank sampah ini juga berfungsi sebagai media edukasi pengelolaan sampah, dan juga agar tercipta sirkular ekonomi. Sirkular ekonomi dimana sampah itu sendiri bisa dijadikan bernilai ekonomis atau maksudnya dari sampah krmbali ke sampah.

“Sirkular ekonomi itu ekonomi melingkar ya, dari sampah kemudian dikumpulkan di bank sampah yang nanti akan menjual ke pengepul, atau langsung ke industri daur ulang. Kemudian setelah dari pengepul nanti akan menjual ke industri daur ulang.

Dari industri daur ulang itu membuat produk baru, produk baru itulah yang kita konsumsi. Setelah kita konsumsi, keluar lagi sampah, jadi itu melingkar terus,” ungkapnya.

Kalau itu dilakukan, maka sampah yang terbuang ke TPA akan semakin berkurang. Karena bank sampah itu adalah pemilhan sejak dari rumah, dari sumber dan masyarakat sudah diedukasi untuk memilah.

“Intinya kalau sampah itu tidak dipilah akan sulit dikelola. Sehingga ujungnya berakhir ke TPA. Jadi ini yang kita getolkan untuk melakukan edukasi, agar sampah itu dikelola sejak dari sumber,” tutupnya.

Ini dianggap efektif kurangi jumlah sampah, karena salah satu cara fasilitas pengelolaan sampah dari sumber adalah dengan membangun bank sampah. Jadi masyarakat memilah sampah di rumah, kemudian menyetorkan sampah yang bernilai tadi itu ke bank sampah. (Amel)

Bagikan

Subscribe to Our Channel