Follow kami di google berita

SAMPAI SAAT INI KAPAL-KAPAL PELAYARAN RAKYAT BELUM DIBERIKAN FASILITAS PELABUHAN BONGKAR MUAT YANG DEFINITIF DAN PERMANEN

Kurniadi, SH (kiri) dan Hotman Siagian. S. SIT, SE, MM (kanan)

ANEWS, Berau – Sampai hari ini belum ada terminal/pelabuhan bagi kelompok usaha kecil untuk bongkar/muat barang dagangan atau komoditi dari dan ke pesisir/pulau-pulau kecil di Kabupaten Berau.  Soal pelabuhan rakyat dan klaster pengusaha kecil ini masih menjadi dilemma, karena umumnya mereka tidak memiliki tempat bongkar/muat barang dagangannya (pelabuhan), dan juga belum ada fasilitas tempat bongkar/muat yang disiapkan permerintah secara permanen.

Hal itu disampaikan Kurniadi, SH, mantan anggota DPRD Berau, yang juga salah seorang pebisnis senior di bidang pelayaran di Kabupaten Berau, kepada ANews, Selasa. 28/10/2020 di kantornya.

Menurut Kurniadi, apa yang baru-baru ini disampaikan Kepala KUPP Kelas II Tanjung Redeb, Hotman Siagian, S. SIT, SE, MM terkait klarifikasinya tentang kebijakan KUPP dalam penerbitan SPB dan support-nya untuk mencarikan solusi bersama-sama Pemkab Berau cq Dishub bagi pelaku usaha kecil yang memerlukan terminal atau Pelabuhan rakyat untuk keperluan bongkar/muat, sangat tepat dan itu membantu meningkatkan roda perekonomian rakyat sebagai ujung tombak pendistribusian kebutuhan pokok dan komoditi pertanian strategis lainnya dari dan ke pesisir serta pulau terluar di Kabupaten Berau.

Ditambahkan oleh Kurniadi, Pelabuhan kayu milik Pemkab berau yang ada di Teratai, yang biasa digunakan kapal-kapal kayu (pinisi) untuk bongkar-muat sudah sangat tidak layak lagi dan bukan permanen, disamping usianya sudah sekitar 20 tahunan lebih, kondisinya sangat memperihatinkan, banyak diantara papan lantai pelabuhan itu yang sudah lapuk dan berlubang. Sementara tiang-tiang penyanggahnya banyak yang juga sudah termakan ‘kurimat’.

Dia berharap agar stake holder terkait, seperti Pemkab, DPRD Berau, Dishub Berau dan KUPP Tanjung Redeb (Syahbandar) duduk bersama untuk mencarikan solisi yang terbaik agar kapal-kapal Pelra ini diberikan fasilitas pelabuhan yang definitive dan permanan (cor beton).

“Jangan dianak-tirikanlah, karena kapal-kapal pelra inilah yang berjuang dan merintis melayani pendistribusian kebutuhan perekonomian masyarakat Kabupaten Berau sejak dahulu sampai sekarang. sebelum adanya kapal-kapal cargo besi maupun cargo container,” beber Kurniadi. (irw/jul)

Bagikan

Subscribe to Our Channel