A-News.id, Tarakan – Kasus penyerangan kembali terjadi di Bumi Paguntaka, salah satu warga Tarakan berinisial H diserang saat hendak merayakan Tahun Baru 2025 di Jalan Aki Balak, Kelurahan Karang Anyar, Kecamatan Tarakan Barat.
Kepada awak media, H menyatakan bahwa pasca diserang dirinya melakukan laporan pengaduan di SPOT Polres Tarakan pada Kamis kemarin, (2/1). H melaporkan kasus penyerangan tersebut bersama keluarga dan beberapa rekan.
“Ada empat orang korban yang buat laporan, ini memang yang parah lukanya. Kalau saya (H) luka di kepala, bibir dan tulang rusuk. Mungkin karena ditumbuk dan ditendang. Tapi secara pasti ki tidak paham apa yang terjadi karena kemarin yang diotak kami hanya lari dari situ (penyerangan),” beber H.
H melanjutkan bahwa dirinya hanya mengingat para pelaku yang melakukan penyerangan dengan tangan kosong. Saat dipukul, H sempat bertanya alasan ia dipukuli namun ia tak jua mendapat jawaban pasti.
“Saya sempat tanya kenapa saya dipukuli? Tapi saya diinjak-injak dan dihajar dari arah belakang. Karena waktu itu saya sedang menggeber motor matic, ikut memeriahkan saja waktu itu,” katanya.
Sementara itu, salah satu korban penyerangan berinisial Ry juga mengatakan tidak mengetahui pasti mengenai alasan penyerangan dari oknum. R menyatakan bahwa H merupakan korban pertama yang diserang.
“Pas pelakunya lewat itu tiba-tiba teman saya ditendang dari belakang, kami tidak terima jadi saling membantulah. Sayang kami tidak sempat lihat wajahnya, tapi kalau diperkirakan ada tiga orang pelaku,” jelasnya.
Saat melakukan aksi pembelaan diri, salah seorang rekan R melihat adanya satu dari pelaku yang membawa senjata tajam sehingga membuat H dan R serta seluruh rekannya kabur dari lokasi penyerangan.
“Mata saya (R) lebam. Kami tidak ada masalah sama orang lain, cuma main ngeber-ngeber aja karena mau tahun baru. Makanya kami heran tiba-tiba dipukuli,” ujarnya.
Menindaklanjuti laporan tersebut, Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna menyatakan bahwa dirinya segera melakukan pertemuan bersama para keluarga dan rekan korban untuk menenangkan situasi.
“Saya telah menegaskan kepada warga yang datang menuntut untuk bersabar dan menunggu proses penyelidikan dilakukan. Penegak hukum akan bekerja menindaki jika ditemukan pelaku,” ujarnya.
Untuk itu, Adi menambahkan bahwa pihaknya meminta masyarakat yang memiliki informasi tambahan agar dilaporkan segera ke pihaknya.
“Kami pahami, tapi bantu kami. Bila ada yang memang terbukti, akan ambil langkah tegas. Namun kami mohon jika ditemukan jangan melakukan tindakan yang merugikan diri sendiri,” ujarnya.
Ditempat yang sama, Kasat Reskrim Polres Tarakan, AKP Randhya Sakhtika Putra menambahkan bahwa saat ini pihaknya tengah menghimpun keterangan dan informasi lain dan menjadi petunjuk kepolisian.
” Laporan sudah kami tindaklanjuti. Untuk korban ada empat yang melapor. Kemudian terduga pelaku juga sudah dikantongi namun tidak bisa dibeberkan di sini,” jelasnya.
Namun keterangan mengenai sangkut paut antara pelaku dan korban yang dinyatakan saling kenal atau tidak masih dalam proses investigasi.
“Informasinya ada juga yang saling kenal. Motif sendiri pihaknya belum bisa mengungkapkan karena masih proses penyelidikan.Korban sejauh ini yang melapor ada empat. Terduga pelaku jumlahnya kami belum bisa jelaskan yang jelas sudah kami kantongi namanya. Kalau saksi dari korban sudah diperiksa,” tuturnya
Untuk korban, pihaknya masih menunggu hasil visum luka di bagian mana saja. Ia melanjutkan estimasi penanganan, kepolisian butuh proses dan bukti pendukung.
“Kami gak bisa target 3 hari. Karena ini tergantung pada bukti pendukung uang didapatkan kepolisian. Kalau dirasa cukup, akan ditindaklanjuti dan itu dapat ditetapkan sebagai tersangka,” pungkasnya. (bro)