A-News.id, Tanjung Selor — Hari ke-4 menjelang Tahun baru Imlek yang jatuh pada 10 Februari mendatang, tempat ibadah penganut kepercayaan tradisional (Ta Pek Kong) di Bulungan Kalimantan Utara mulai bersolek.
Pemasangan pernak – pernik ornamen seperti lampu lampion, pembersihan patung dewa-dewi, dan altar mulai dilakukan. Penjaga Kebersihan Tai Pek Kong Tanjung Selor Simon mengatakan, persiapan menyambut Imlek ini merupakan perayaan setiap tahunnya.
“Bersih-bersih ini sudah tiga hari kita lakukan, paling tidak 4 hari ini semua sudah selesai dibersihkan,” jelasnya kepada A-news.id.
Tai Pek Kong yang dibersihkan, disampaikan dia, nantinya akan digunakan warga Tionghua di Bulungan untuk melakukan sembahyang. Puncaknya sembahyang pada 9 Februari dan ada yang membawa sesajen untuk doa bagi dewa-dewi.
Di tempat berbeda, Dewan Penasehat Warga Tionghoa Bulungan Alen Teddy menambahkan, sembahyang Imlek (Tutup Tahun) pada 9 Februari mulai pukul 13.00 – 17.00 Wita.
Pada saat Imlek yang menjadi pantangan atau sebuah adat dijelaskan dia, tidak diperbolehkan menyapu pada hari penutupan, Jumat (9/2) dan hari kedua Imlek.
“Ini suatu adat, kalau kata orang tua dulu buang rejeki, sebab sudah masuk tahun baru. Jadi kita jangan membuang rejeki itu (Menyapu),” terangnya.
Jika mengikuti tradisi dari suku Khong Hu (Huang Cau) larang menyapu hanya dua hari dari 10 hingga 11 Februari mendatang. Sedangkan, suku Tio ciu sampai lima (15/2).
“Perbedaan yang terjadi ini, karena masalah adat masing-masing,” jelasnya.
Lalu, pada Imlek 2024 ditambahkan dia akan lebih meriah dan ramai dibanding pada dua tahun sebelumnya karena pandemi sudah tidak ada.
Hal lebih menarik pada Imlek Shio Naga tidak ada perbedaan khusus. Hanya saja di tahun naga khususnya pada orang-orang tertentu memiliki cara pandang tersendiri.
“Tidak ada masalah di tahun naga, malah 2024 ini untuk kesehatan, rejeki, kreativitas lebih baik dibanding tahun sebelumnya,” pungkasnya. (*/Lia)