A-News.id, Tanjung Selor — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bulungan tengah berupaya melakukan penataan terhadap monumen sejarah yang terletak di perempatan jalan Sengkawit – Jelarai Raya. Monumen yang merupakan sejarah asal usul kesultanan Bulungan, yang bernama Tugu Telor Pecah atau Tugu Lamlai Suri, merupakan warisan budaya yang diangkat dari kisah berdasarkan cerita rakyat yang berkembang tentang seorang putri dari sebutir telur.
Dana Rp 3,1 Miliar Digelontorkan
Demi menghidupkan kembali monumen bersejarah tersebut, pada tahun 2024 ini pemerintah daerah (Pemda) menggelontorkan dana sebesar Rp 3,1 miliar untuk membangun kembali monumen tersebut.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPRKP) Bulungan, Adriyani, mengatakan bahwa pengerjaan Tugu Lamlai Suri telah dimulai sejak 22 April 2024 dengan kontrak SPK selama 240 hari kerja. Pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh CV. Putra Alih Hakim dengan nilai anggaran sebesar Rp 3,1 miliar.
“Untuk pekerjaan fisik tugu Lamlai Suri dilakukan pembongkaran, namun tidak merubah wujud asli. Yang kita rubah itu struktur dari bawah hingga ke atas,” beber Adriyani.
Tinggi tugu yang sebelumnya 18 meter akan ditinggikan menjadi 24 meter, dan lebarnya akan diubah dari 12,5 meter menjadi 18,5 meter. Selain itu, material Tugu Telor Pecah dan Putri Lamlai juga akan diubah dari beton menjadi perunggu.
“Material kedua objek saja berubah, sedangkan dibawah monumen berbahan beton,” jelas Adriyani.
Pihaknya juga akan merubah posisi tugu, yang saat ini tidak senter dengan AS jalan. “Jadi posisi tugu itu harus disesuaikan dengan AS jalan makanya nanti bergeser kekiri dari median kita Tarik berubah lebar dan tinggi,” tuturnya.
Namun secara keseluruhan, Adriyani menegaskan bahwa pihaknya tidak menghilangkan sejarah.
Penting untuk diketahui, selama pengerjaan akan dilakukan pengalihan jalan. Pengalihan jalan dilakukan dengan cara:
– Jalan Sengkawit jalur 1 lurus
– Jalan Jelarai tetap bisa naik ke jalan Serindit (Gunung)
– Jalan dari atas (Jalan Serindit) hendak ke Jelarai harus memutar ke hutan kota dan lurus ke Jelarai
“Kita harap ini tuntas bulan 12 ini,” harap Adriyani.
Sebagian pemesanan material tidak tersedia di Bulungan, hal ini menjadi salah satu faktor yang diantisipasi oleh pihak Pemkab Bulungan.(lia)