Follow kami di google berita

Rapat Bahas Banjir, Pemkab Harapkan Kesadaran Masyarakat Mengenai Sampah

A-News.id, Tanjung Redeb — Pemerintah Kabupaten Berau mengadakan rapat dengan instansi terkait membahas permasalahan banjir yang belakangan ini diakibatkan oleh curah hujan yang cukup tinggi hingga Februari 2022 mendatang. Rapat tersebut diadakan di Ruang Rapat Pulau Kakaban, Senin (24/1/2022).

Rapat tersebut membahas penyebab serta membahas bagaimana upaya pemerintah mengatasi persoalan banjir yang hingga kini belum dapat teratasi dengan cepat.

Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Berau, Hendra Pranata mengatakan, dulunya saat hujan deras banjir tidak separah ini, menurutnya kemungkinan saluran drainase yang berada di dekat daerah terdampak banjir kurang optimal.

“Memang hujannya deras betul, ada namanya itu Badai Lanina kah, yang membawa hujan lebih deras dari biasanya, kedua saluran kita kurang mumpuni, untuk hujan sederas dan keadaan seperti itu. Nah sehingga memunculkan endapan, ada juga saluran yang tertutup oleh lahan masyarakat,” ujarnya.

Seharusnya ketika hujan air dapat meresap ke tanah sehingga tidak menjadi air permukaan. Hal ini menurutnnya, karena efek pembangunan, banyak lahan dibuka untuk dijadikan rumah maupun pemukiman.

“Nah akhirnya jadi air permukaan semua, mengalir semua, turun semua ke jalan, ke pemukiman, yang harusnya di bukit itu sudah meresap di situ. Banjir sejak dulu ada, mungkin tidak separah hebohnya saat ini, karena 2 minggu ini huuuuuuujan terus,” katanya.

Untuk upaya jangka pendek dalam hal penanganan banjir, Hendra mengatakan, akan mengajak seluruh elemen masyarakat dari Kecamatan hingga Kelurahan bersama-sama Gontong Royong bersih-bersih turunkan orang sebanyak-banyaknya untuk turun ke lapangan.

“Kita bersihkan saluran-saluran, kita buka lagi saluran yang tertutup,” imbuhnya.

Untuk jangka menengahnya, sekiranya akan diadakan kegiatan yang di luar jangka pendek tadi contohnya harus ada sistem permanen yang dibuat, menggali apa yang sebelumnya belum digali atau mengecor sebelumnya yang dicor.

“Atau ada cor an yang permanen, harus kita rombak atau dibongkar. Dengan nilai yang kira-kira di PL kan kita dulukan, artinya kegiatan dibawah Rp200 juta, ini masih opsi ya, kita lihat dulu keadaan di lapangan memang seperti itu atau tidak,” katanya lagi.

Untuk jangka panjanganya, akan diriview lagi bukaan di Berau seperti apa, singkapan di Berau ini seperti apa, debit air yang keluar kalau ada badai lagi seperti apa.

“Nah ini nanti kita perbarui, sistem drainase di Tanjung Redeb ini. Kita kerjakan, dan buat lagi. Nanti kita bahas di musrembang tahun 2023,” jelasnya.

“Dulu di jalan kartini, ada beberapa sungai besar di sana, sekarang mengecil karena pemukimam, ditimbun. Akhirnya sungai itu hilang, nah itu kita mau kembalikan fungsinya, untuk mengemabalikan fungsinya tidak bisa dikerjakan dalam waktu yang cepat, harus dikaji dan kita lihat lagi seperti apa status lahannya dan kepemilikan lahannya, kita perlu lihat designnya seperti apa,” tuturnya.

Selain itu, Tim Reaksi Cepat (TRC) DPUPR Berau menemukan sebanyak 2 pickup botol minuman dan 1 buah Traffic cone di dalam selokan jalan Pemuda Tanjung Redeb.

“Kita buka selokannya, diingatkan kembali kelurahan dan kecamatan agar dapat mensosialisasikan kepada masyarakat jangan membuang sampah sembarangan , buang sampah ke selokan, atau di dekat selokan. Budaya itu perlu ditertibkan. Karena terbukti tadi pagi tim yang turun itu menemukan disalah satu selokan,” tambahnya.

“Kita yang tidak suka banjir, kita juga yang bikin banjir, untuk kedaung sendiri bukan karena salurannya, tetapi sungai sei tarumnya itu kita perbaiki. kita juga akan berupaya meminimalkan supaya tidak terjadi kerugian,” tandasnya. (ryan)

Bagikan

Subscribe to Our Channel