Follow kami di google berita

Permukiman di Atas Air Sungai Kuyang akan Ditata

A-News.id, Teluk Bayur – Permukiman warga di Sei. Kunyang, Teluk Bayur, Kabupaten Berau akan segera ditata oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Berau. Rencana tersebut agar kawasan sekitar menjadi lebih bersih dan sehat, Selasa (2/8/2022).

Pihak dari dinas perkim yang melakukan survei ke lokasi mengaku, di Sei. Kunyang masih terdapat jamban-jamban yang dimanfaatkan oleh warga untuk berbagai keperluan. Mulai mandi, mencuci hingga buang hajat. Pola hidup tersebut dinilai tidak sehat.

Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Maya Wandyana mengatakan, untuk langkah awal pihak yang terlibat, masih akan menentukan terlebih dulu RT mana yang akan masuk ke dalam detail engineering design (DED) atau proses perencanaan kawasan tersebut.

Kata dia, secara umum untuk permukiman di bantaran sungai merupakan daerah dilarang jika dilihat dari segi tata ruang.

Hanya saja, ia memaklumkan hal tersebut, karena menilai kalau di Berau sudah bukan pemandangan baru lagi, ada warga memiliki tempat tinggal di atas sungai. Maka dari itu, fokus yang akan direncakan adalah terkait pengelolaan sampah dan pemanfaatan jamban.

“Oleh karena itu, kita berusaha dari dinas ini untuk menata supaya kawasan ini jadi lebih bagus dan tertata. Khususnya masalah sampah dan jamban,” katanya.

Lanjut Kabid Kawasan Permukiman tersebut, dalam SK Kumuh yang diterbitkan pada tahun 2016. Hanya tersisa, 3 Kecamatan yang menjadi lokasi penanganan kawasan kumuh. Tiga kecamatan tersebut yakni Gunung Tabur, Sambaliung dan Teluk Bayur.

Dari tiga kecamatan tersebut, Teluk Bayur merupakan kawasan yang masih berpotensi cukup tinggi untuk ditangani, diantara wilayah Sei. Kunyang.

“Jadi fokus kami untuk sekarang adalah Sei. Kunyang,” pungkasnya.

Mendengar rencana tersebut, warga sekitar ikut mendukung. Akan tetap pemerintah kabupaten diminta harus memberi ganti rugi jika program revitalisasi tepian sungai itu disertai penggusuran rumah warga.

Itu harus dilakukan agar hidup warga sekitar tidak menjadi sulit pasca digusur dampak dari perencanaan tersebut.

“Pasti kita setujulah, positif. Semenjak itu untuk kepentingan masyarakat,” ujar warga setempat, Idrus.

“Tapi kalau misal ada pembongkaran rumah, harus ada sosialisasi dulu ke warga dan mengambil kesepakatan, biar tidak dirugikanlah masyarakat ini,” tambahnya.

Untuk mewujudkan penataan Sei. Kunyang ini, pihak Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman akan membahasnya dengan tim teknis, termasuk mendata jumlah penduduk yang terdampak oleh penataan. (mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel