Follow kami di google berita

Nidya Listiyono Minta Stadion Utama Palaran Bisa Dikelola Secara Profesional

Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. (IST)
Ketua Komisi II DPRD Kaltim, Nidya Listiyono. (IST)

Anews.id, Samarinda – Nidya Listiyono, selaku Ketua Komisi II DPRD Kaltim menyampaikan harapan yang ia miliki. Harapan tersebut yakni agar salah satu aset Pemprov Kaltim berupa Stadion Utama Palaran itu dapat dikelola oleh profesional dengan baik.

Namun demikian, Tiyo yang merupakan sapaan akrabnya memberikan keterangan bahwa mesti dilakukan analisis lebih lanjut dalam menentukan pengelola yang tepat. Secara umum, ia mengungkapkan, penawaran dalam bentuk kerja sama nantinya akan hadir.

“Bentuk kerja sama itu kan macam-macam untuk pihak ketiganya. Bisa swasta, mungkin pemda lain. Misalnya ya, kan kita enggak tahu karena kita belum punya kapasitas untuk mengelola. Kita lihat nanti,” ujar Tiyo baru-baru ini.

Selain itu, ia memberikan apresiasi terhadap upaya perbaikan jalan yang letaknya berada di depan Stadion Utama Palaran. Terlihat jalan yang dimaksudkan sudah mulai dilakukan pengaspalan serta pemagaran di sekitar kawasan stadion tersebut.

“Hari ini kan mulai dirawat ya, jalannya sudah mulai diaspal dan bagus,” lanjut Tiyo.

Kendati demikian, harapannya agar ada perbaikan secara berkelanjutan di kawasan stadion yang dipergunakan ketika berlangsungnya gelaran PON Kaltim 2008 lalu itu. Terlebih lagi, perbaikan pada sejumlah gedung cabang olahraga (cabor) di dalamnya.

Berkenaan dengan Stadion Utama Palaran tersebut dibenarkan Tiyo memang disuarakan sudah lama oleh pihaknya. Alasannya, karena stadion tersebut secara visual kelihatan dalam kondisi tidak terawat. Sehingga saat mulai ada perbaikan, Tiyo menilai bahwa suara dari pihaknya tersebut telah mendapatkan tanggapan.
“Saya tidak tahu itu karena kerja kami (ada perbaikan) atau bukan, tapi ini adalah kerja masyarakat Kaltim. Semua teman-teman (media) kan bantu kami juga,” lanjut Tiyo.

Umumnya, Pemprov Kaltim tetap didorong oleh Komisi II DPRD Kaltim untuk melakukan perbaikan aset-aset fisik yang telah dimiliki. Terlebih lagi seperti Stadion Utama Palaran yang biaya pembangunannya cukup besar namun saat ini dengan kondisi yang tidak terawat dan jarang digunakan.

“Kami memang minta pemerintah untuk fokus terhadap perbaikan aset-aset yang ada,” pungkasnya. (adv)

Bagikan

Subscribe to Our Channel