Follow kami di google berita

Mulai 23 Juni Angkutan CPO Dilarang Naik LCT Gratis, Truk TBS Dibatasi 5 Ton

A-News.id, Tanjung Redeb – Pemerintah Kabupaten Berau bakal memberlakukan pembatasan angkutan di penyeberangan alternatif untuk kendaraan. Mulai Jumat (23/6/2023), angkutan CPO (Crude Palm Oil) dan BBM dilarang lewat atau menggunakan LCT gratis yang disediakan pemerintah.

Menurut Pj Sekda Berau, Agus Wahyudi, kebijakan baru itu telah dirapatkan bersama tim. Dari hasil rapat itu, ada beberapa pembatasan yang diberangkatkan. Diantaranya, kendaraan CPO dilarang lewat atau menggunakan LCT gratis mulai tanggal 23 Juni 2023; Mobil TBS masyarakat dibatasi sampai 5 ton dan maksimal hanya 2 unit sekali menyeberang; Mobil BBM agar lewat LCT berbayar; dan untuk kendaraan roda dua yang mengangkut BBM tidak diperkenankan ikut LCT gratis karena sangat berbahaya.

“Berdasarkan evaluasi di lapangan, akan ada pembatasan. Sudah kami rapatkan dan saat ini sedang disosialisasikan,” tegas Agus Wahyudi, Rabu (21/6/2023).

Dijelaskannya, kendaraan angkutan CPO dan BBM merupakan milik perusahaan. Karena itu, mereka diminta menyeberang menggunakan LCT berbayar yang disediakan pihak swasta.

“Angkutan CPO dan BBM itukan perusahaan, jadi kami minta naik yang berbayar,” katanya.

Tidak hanya angkutan CPO dan BBM, pembatasan juga diberlakukan untuk angkutan TBS (Tandan Buah Segar) kelapa sawit. Hanya saja pembatasan itu hanya untuk muatan maksimal 5 ton. Sebab sejauh ini ada keluhan dari penyedia Penyeberangan bahwa angkutan TBS melebihi kapasitas.

“Kalau TBS ini kan milik masyarakat. Kalau tidak diangkut nanti sawitnya busuk. Sementara kalau dibebani berbayar, dikhawatirkan harga TBS masyarakat dibeli murah,” jelas Agus Wahyudi.

“Makanya tetap kita seberangkan dengan catatan sekali menyeberang hanya dua unit mobil sawit dan diberi batasan 5ton,” sambungnya.

Sementara penyeberangan motor, juga dilakukan pembatasan. Untuk motor yang mengakut BBM dalam jeriken tidak tidak diperkenankan ikut LCT gratis, sebab dianggap membahayakan penyeberangan.

“Kita tidak mau dalam LCT motor ada yang bawa BBM. Itu saya pernah lihat sendiri ada yang bawa BBM jeriken. Kalau misalkan jatuh dan menyebar kemudian ada percikan api, itu akan membahayakan,” bebernya.

Untuk memastikan pembatasan itu berjalan, nantinya akan ada pengawasan di lapangan. Pemberlakukan pembatasan ini juga sudah disosialisasikan.

“Jadi nanti angkutan TBS itu datang tidak lagi melebihi kapasitas. Kalau dia tidak mengurangi, silahkan saja lewat berbayar,” imbuhnya. (to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel