Anews.id, Samarinda – Beberapa aset milik Pemprov Kaltim kembali disoroti oleh Komisi II DPRD Kaltim. Misalnya, Stadion Utama Palaran dan Hotel Atlet di GOR Kadrie Oening yang merupakan aset fasilitas olahraga.
Nidya Listiyono, selaku Ketua Komisi II DPRD Kaltim menyatakan bahwa pihaknya sempat menyampaikan hal ini kepada Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kaltim. Ia menambahkan, aset milik Pemprov Kaltim harus tetap bermanfaat dan terpelihara dengan baik.
“Termasuk lapangan Palaran yang hari ini sudah berprogress pembangunannya, jalannya, dan semua. Mudah-mudahan bisa bermanfaat, karena kan jangan sampai kemudian itu tidak kita pelihara,” ungkapnya.
Selain itu, perihal Hotel Atlet, ia sangat mengharapkan agar bangunan tersebut dapat segera diaktifkan. Kondisi Hotel Atlet yang tidak terurus menjadi sangat disayangkan oleh Tiyo.
Secara khusus, fasilitas penunjang kegiatan olahraga, ia akan meminta Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kaltim untuk dapat mengelola aset-aset Pemprov Kaltim. Jika diizinkan, aset Pemprov Kaltim tersebut pun dapat dialihkan kepada perusahaan daerah (perusda).
“Kalau bisa dikelola oleh perusda. Kami tidak masalah, tapi kalau tidak, saya tetap rekomendasi untuk dikerjasamakan dengan pihak ketiga,” paparnya.
Tetapi, jika perusda menyanggupi dalam hal menangani aset-aset Pemprov Kaltim, sudah pasti izin tersebut akan diberikan oleh Komisi II. Saat disinggung perihal rencana pengalihfungsian Hotel Atlet menjadi perpustakaan baru oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kaltim, pendapat yang sedikit berbeda disampaikan oleh Tiyo
“Saya bukan tidak mendukung perpustakaan. Saya dukung, tapi kalau mengambil Hotel Atlet, saya pikir itu kan konstruksi bangunannya untuk kamar-kamar atlet,” jelasnya.
Ia menyampaikan sikap setuju jika Pemprov Kaltim harus membangun perpustakaan yang lebih baik dan memadai. Namun jika Hotel Atlet yang ditargetkan sebagai lokasi pembangunan perpustakaan baru tersebut, perombakan secara besar-besaran akan perlu dilakukan.
“Kita akan dukung supaya minat baca masyarakat kita bisa lebih baik lah, dengan berbagai macam strateginya. Kalau sekarang kan katanya kantornya memang sempit, kemudian banjir dan lain-lain,” pungkasnya. (Adv)