Follow kami di google berita

BAWAHAN JOKOWI MASIH TAKUT BERI LAPORAN BENAR, UNGKAP PRABOWO

Menhan Prabowo Subianto

ANEWS, Jakarta – Masih banyak bawahan Presiden Joko Widodo yang melaporkan hasil pekerjaan tak sesuai dengan apa yang terjadi di lapangan Prabowo juga menyebut ada bawahan mencoba menggiring dalam mengambil keputusan tertentu.

Prabowo ungkapkan hal itu dalam sebuah wawancara Partai Gerindra yang dokumennya diterima awak media, Senin (12/10) malam.

“Ya budaya orang Indonesia kan apa, agak takut memberi laporan yang sebenarnya. Ada juga yang menurut saya sih suka apa ya, menggiring pemimpin untuk ambil keputusan gitu-gitu,” kata Prabowo.

Namun, Prabowo menyebut Jokowi adalah sosok yang benar-benar nasionalis. Menurutnya, mantan gubernur DKI Jakarta itu memiliki niat baik dan selalu memikirkan kepentingan rakyat.

“Saya lebih lihat bagaimana beliau kerja dan saya yakin niat beliau baik. Saya bukan sok ngolot di sini atau apa, Saya yakin beliau nasionalis, beliau mikirin rakyat,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Prabowo menceritakan awal mula dirinya bergabung dalam pemerintahan Jokowi. Mantan Komandan Koppasus itu mengaku tak pernah berekspektasi akan ditawari jabatan menteri oleh Jokowi selepas Pilpres 2019.

Prabowo mengatakan dirinya memutuskan bergabung dan mendukung pemerintahan Jokowi setelah melakukan rekonsiliasi karena tak ingin masyarakat Indonesia terus terbelah.

“Jadi waktu itu saya lihat dan saya putuskan oke, kita rekonsiliasi, kita gabung dan kita kasih kesempatan Pak Jokowi untuk memimpin,” kata Prabowo.

Anak Begawan Ekonomi Soemitro Djojohadikoesoemo itu sempat berbicara kepada Jokowi soal keinginannya untuk beristirahat dari kancah politik nasional. Sejak usia muda, Prabowo sadar belum pernah mengambil cuti dan selalu disibukan dengan pekerjaan.

Namun, keinginannya untuk cuti pada hari tua lebih cepat itu gagal karena Jokowi menawarkan posisi menteri pertahahan.

“Saya oke kalau saya masuk, saya merasa bahwa saya mengerti bidang pertahanan,” ujarnya.

Sebelumnya, Prabowo sempat menyinggung budaya ‘asal bapak senang’ atau ABS yang masih kental di kalangan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam Debat Capres 2019 lalu.

Pernyataan Prabowo itu dilontarkan merespons pernyataan Jokowi ketika membahas anggaran pertahanan dan keamanan dalam debat tersebut.

“Saya hanya mengatakan saya pengalaman di tentara, budaya kalau ketemu panglima, ‘Siap, Pak. Rudal cukup, Pak.’ Pak, tidak benar Pak. Jadi itu saja, Pak, saya tidak menyalahkan bapak. Ini budaya Indonesia, ABS, asal bapak senang,” kata Prabowo dalam Debat Capres 30 Maret 2019. (irw/tst/fra)

 

Bagikan

Subscribe to Our Channel