Follow kami di google berita

Batik Cantik Karya Warga Binaan Lapas Kelas IIA Tarakan

A-News.id, Tarakan — Bimbingan Lapas Kelas IIA Tarakan bagi para warga binaan terus dilakukan. Sebab setiap warga binaan ditargetkan mampu memiliki skill sehingga ketika dinyatakan bebas, warga binaan dapat bekerja dengan menggunakan skill yang telah dipelajari selama berada didalam tahanan.

Kepala Lapas Kelas II A Tarakan, Sutarno mengatakan bahwa pihaknya melakukan pelatihan bimbingan kemandirian bidang produksi batik cap bagi warga binaan permasyarakatan perempuan. Hal ini merupakan upaya dari pihaknya untuk meningkatkan sumber daya warga binaan permasyarakatan perempuan melalui pembinaan kemandirian dan keterampilan.

“Kami mau agar para warga binaan permasyarakatan perempuan ini bisa menghasilkan kain batik yang berdesign lokal,” ucapnya.

Dinilai Sutarno, produk kain batik yang memiliki ciri khas kearifan lokal ini memiliki potensi untuk dipasarkan ke seluruh daerah dan masyarakat secara luas. Sehingga pihaknya mengharapkan agar kedepan pihaknya dapat berkontribusi dalam memajukan industri batik lokal.

Disatu sisi, Pembatik khas Tarakan, Sony Lolong menyatakan bahwa selain batik cap, pihaknya juga memberi pelatihan kepada warga binaan seperti membuat desain motif batik hingga pada pembilasan kain batik. Sehingga, lanjutnya dalam hal ini pihaknya telah memberikan materi yang cukup banyak kepada warga binaan.

“Dengan senang hati kami memberikan materi seperti pengenalan alat produksi, desain, pembuatan canting cap, teknik pengecapan pada kain, pewarnaan dan pembilasan kain batik,” tuturnya.

Melalui pelatihan ini, lanjut Sony dirinya menginginkan agar para warga binaan dapat berkreativitas dan berinovasi meskipun pelaksanaan pelatihan ini hanya dilaksanakan selama 9 hari. Untuk diketahui, pelatihan bimbingan kemandirian bidang produksi batik cap ini merupakan pelatihan tahap pertama yang digelar pada Tahun Anggaran 2024.

“Paket pelatihan tersebut dipilih karena kami berharap agar ini mampu menjadi produk yang berkembang dengan mengusung konsep kearifan lokal dan memilki nilai ekonomis sehingga mampu berdampak pada peningkatan mutu program pembinaan kemandirian serta penerimaan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kegiatan Kerja Produksi,” pungkasnya. (bro)

Bagikan

Subscribe to Our Channel