A-News.id, Tanjung Redeb — Ketua Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Atila Garnadi menanggapi kelangkaan tabung gas elpiji yang belakangan ini dirasakan masyarakat Kabupaten Berau. Selain langka, dirinya juga menyebutkan banyak pedagang yang menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).
“Ini sangat meresahkan masyarakat, sehubungan juga kita menyambut bulan suci ramadhan, maka saya selaku komisi II mengambil langkah untuk berdiskusi dengan pemerintah dalam hal ini bagian ekonomi Setda Berau untuk melakukan komunikasi kepada agen,” ujarnya saat diwawancara, Rabu (30/3/2022).
Dirinya mempertanyakan apa sebab kelangkaan tabung gas mulai dari ukuran 3kg hingga 12kg. Menurutnya seperti apa agar tabung gas ini sampai kepada masyarakat langsung dan tepat sasaran.
“Ini ada beberapa mata rantai yang kita putus, tadinya harus melalui pangkalan baru pengecer tapi ini agen langsung ke masyarakat, nah ini karena suasana pandemi, maka untuk menghindari kerumunan maka kita libatkan pemerintah kecamatan, kelurahan maupun RT, jadi data yang disampaikan oleh camat akan diserahkan ke pemerintah,” jelasnya.
Hal ini berguna untuk menjamin ketersediaan tabung gas elpiji 3kg untuk masyarakat, dan rencana ini akan berlangsung dalam waktu dekat.
“Satu dua hari ini kita bisa realisasikan sudah bisa berdasarkan nanti data yang sudah keluar dan masuk ke bagian ekonomi,” ungkapnya.
Untuk jatah per KK akan dibatasi per tabung namun bagi para pelaku UMKM dijatah 2 tabung. Adapun beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan tabung yaitu terputusnya jalan Samarinda ke Berau di daerah sangata akibat banjir.
“Kedua kosongnya solar yang di Berau maka dari itu kita butuh pertamina. Karena bukan hanya LPG tapi kebutuhan solar juga harus tersedia,” tandasnya. (ry)