A-News.id, TARAKAN- Curah hujan yang cukup tinggi serta durasi yang panjang meyebabkan Bumi Paguntaka kembali dilanda banjir. Sehingga hal ini pun mendapat tanggapan dari masyarakat dan Pemerintah Kota Tarakan.
Saat dikonfirmasi, salah satu masyarakat Kota Tarakan, Dwi mengatakan bahwa dirinya seringkali mengalami banjir terutama saat terjadi hujan. Ia seringkali mendapatkan banjir dikawasan Jalan Aki Balak tepatnya didepan Persemaian, kemudian di Jalan Mulawarman, serta beberapa titik jalan di Kelurahan Karang Anyar hingga pertigaan eks gedung Gita Jalatama.
“Sering memang bajir, apalagi kalau hujan malam sampai pagi. Itu paginya pasti banjir,” ungkap Dwi.
Melalui hal tersebut, Dwi berharap ada tindaklanjut yang cepat dari pihak pemerintah agar banjir yang sering terjadi di Tarakan terutama saat hujan dapat berkurang sedikit demi sedikit, sehingga saat hujan pun masarakat dapat melakukan aktivitas dengan lebih leluasa.
Sementara itu, saat dikonfirmasi, Kepala BPBD Tarakan, Yonsep menerangkan bahwa pihaknya telah melakukan pengajuan kerja jangka panjang untuk melakukan normalisasi kanal yang berada dikawasan Karang Anyar dan sekitaran Markoni.
“Namun, normalisasi kanal ini butuh anggaran yang cukup besar. Makanya kita berharap agar pihak pusat yang dapat menangani ini,” jelas Yonsep.
Berdasarkan kajian yang dilakukan pihaknya, lanjut Yonsep, Tarakan memliki empat kanal, yakni yang terletak dikawasan Karang Anyar sebanyak 3 kanal dan 1 buah di Pamusian. Keempat kanal inilah yang menjadi penghubung secara langsung antara laut dan darat. Namun, Yonsep mengakui bahwa keempat kanal ini terbilang cukup namun harus lebih dimaksimalkan agar banjir tak lagi terjadi terutama saat terjadi hujan.
Sebab itu, lanjut Yonsep pihaknya akan melakukan penanganan secara teknis saja. Apalagi normalisasi kanal dinilai Yonsep merupakan strategi terbak untuk penanganan banjir di Tarakan. Namun, yang perlu dilakukan warga saat ini untuk memberantas banjir ialah dengan memerhatikan arus drainase dimasing-masing wilayah tempat tinggal. Sebab jika kawasan lingkungan masyarakat terutama drainase masih dipenuhi sampah, maka arus drainase akan menjadi terganggu hingga menyebabkan terjadinya banjir.
“Sebenarnya bukan cuma sampah saja, tapi juga sedimentasi pasir. Kalau bisa seluruhnya dibersihkan biar tidak ada penutupan saluran drainase yang dapat menyebabkan banjir,” pungas Yonsep. (bro)