A-News.id, Tanjung Redeb — Masyarakat di Kampung Tabalar Ulu, Kecamatan Tabalar, masih mengalami krisis air bersih. Hal ini menjadi keluhan utama mereka dan mendesak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau untuk segera mengambil tindakan.
Anggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Berau, Sakirman, menegaskan bahwa air bersih merupakan kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi. Ia mendesak Pemkab Berau untuk lebih serius menangani masalah ini.
“Persoalan air bersih tidak boleh diabaikan. Ini adalah kebutuhan vital bagi semua orang, baik di kota maupun di daerah terpencil,” kata Sakirman.
Secara teknis, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) bertanggung jawab untuk menyelesaikan masalah ini. DPRD Berau meminta PDAM untuk segera mengatasi kekurangan air bersih di Tabalar Ulu.
“Kita menargetkan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) untuk menyelesaikan masalah ini paling lambat tahun 2025,” tegas Sakirman.
DPRD Berau siap membantu dan mengawal proses penyelesaian krisis air bersih ini. Sakirman, yang juga anggota tim anggaran, siap membantu PDAM dalam mendapatkan anggaran yang dibutuhkan.
Masyarakat Tabalar Ulu berharap krisis air bersih ini dapat segera diatasi. Mereka menuntut solusi permanen agar kebutuhan dasar mereka dapat terpenuhi.
Sementara itu, Kabid Air Minum Dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman DPUPR Berau, Decty Toge Manduli mengatakan, saat ini kami sedang dalam proses diskusi dengan pihak PDAM mengenai pengelolaan Tabalar Ulu, karena rencananya akan dilakukan Serah Terima Operasional (STO) ke PDAM.
Pihaknya berencana untuk melakukan pengecekan ulang kondisi SPAM dalam waktu dekat, mengingat sebelumnya sudah pernah dilakukan pengecekan dan kondisinya masih baik.
“Kami berharap agar pada pertengahan tahun ini (2024), air bersih bisa mengalir di Tabalar Ulu,” bebernya. (yf)