Follow kami di google berita

Perbaikan Jembatan Sei Kayan Dimulai, DPRD Kaltara Pastikan Proses Diawasi Ketat

Perbaikan Jembatan Sei Kayan Dimulai, DPRD Kaltara Pastikan Proses Diawasi Ketat

Tanjung Selor — Perbaikan Jembatan Sei Kayan di Tanjung Selor, Kalimantan Utara, mulai dilakukan menyusul insiden tertabraknya jembatan tersebut oleh sebuah tongkang milik perusahaan swasta. Ketua DPRD Kalimantan Utara, Achmad Djufrie, menegaskan bahwa lembaganya akan mengawal ketat proses perbaikan infrastruktur penghubung utama itu.

Jembatan Sei Kayan, yang menjadi akses vital antara Tanjung Selor dan kawasan Tanjung Palas serta tiga kabupaten lainnya, mengalami kerusakan pada awal Maret lalu setelah ditabrak tongkang milik CV Jaya Borneo Maritim. Sejak kejadian itu, pembatasan kendaraan diberlakukan demi menjaga keselamatan pengguna jalan.

Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie, menyatakan bahwa perbaikan jembatan akan segera dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Kaltara. “Insya Allah akhir April ini perbaikan akan dimulai,” kata Djufrie kepada wartawan, baru-baru ini.

Menurut dia, pihak perusahaan pemilik kapal telah menyepakati ganti rugi atas kerusakan yang ditimbulkan, dengan nilai sekitar Rp 250 juta yang akan diserahkan kepada BPJN Kaltara. “Kemarin sempat ada kebingungan karena belum jelas apakah ada pertanggungjawaban atau tidak. Tapi setelah dilakukan pertemuan, pemilik kapal siap bertanggung jawab,” ujar Djufrie.

Meski nilai kerusakan dinilai tidak terlalu parah, desain teknis perbaikan jembatan saat ini masih menunggu persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Djufrie menyebutkan, penting bagi proyek ini untuk tetap mengacu pada standar teknis yang berlaku.

“Desainnya sedang dibahas di kementerian. Kita ingin perbaikannya benar-benar sesuai spesifikasi teknis agar jembatan ini kembali aman digunakan. DPRD tentu akan menjalankan fungsi pengawasannya selama proses berlangsung,” tuturnya.

Perbaikan Jembatan Sei Kayan menjadi sorotan publik karena fungsinya yang krusial sebagai jalur penghubung utama di wilayah Kalimantan Utara. Pemerintah daerah berharap, proses ini berjalan tepat waktu agar mobilitas masyarakat kembali normal tanpa kendala.
(ADV/LIA)

Bagikan

Subscribe to Our Channel