Follow kami di google berita

Waspadai Penularan Cacar Monyet

A-News.id, Tanjung Redeb – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan status darurat untuk penyakit cacar monyet, namun hingga saat ini di Indonesia belum menemukan adanya laporan terkait kasus cacar monyet (monkeypox) tersebut. Disisi lain juga Kemenkes tetap melakukan sejumlah kewaspadaan untuk mencegah terjadinya penularan di Indonesia.

Ketua IDI Cabang Berau, Jusram menjelaskan Monkey Pox atau cacar monyet adalah suatu penyakit menular dari luar negeri, dan menurutnya penyakit tersebut harus diwaspadai. Apalagi WHO sudah mengimabu terkait adanya penyakit tersebut.

“Meski Indonesia masih masuk dalam salah satu negara yang aman, tetapi harus tetap diwaspadai,” ujarnya saat ditemui, Kamis (28/7).

Dirinya juga mengatakan bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus yang juga dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Untuk gejala, menurutnya itu hampir menyerupai dengan infeksi virus lainnya sepereti demam, nyeri otot dan lainnya.

“Tetapi yang paling khusus adalah adanya ruam atau perubahan di bagian kulit dan penmbesaran kelenjar getah bening, itu adalah gejala spesifiknya. Tetapi gejala lainnya sama seperti infeksi seperti biasanya,” katanya.

Cara untuk menghidari, Menurut Jusram dengan cara menghindari kontak fisik dengan penderita jika nantinya terjadi di Kabupaten Berau. Dan yang paling inti yakni selalu melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).

“Jadi sama seperti virus pada umumnya yang penularannya dengan cata kontak fisik. Namun jika seaindanya tertular, maka sesegera mungkin ditangani oleh tenaga medis,” jelasnya.

Tetapi menurutnya sampai saat ini belum ada laporan jika di Kabupaten Berau ada yang memiliki gejala cacar monyet tersebut. Pasalnya, untuk meneteksi virus itu juga diharuskan menggunakan pemeriksaan secara PCR (Polymerase Chain Reaction).

“Tetap kita tidak bisa memvonis dengan cara kasat mata saja, karena untuk mengetahui masyarakat terkena virus tersebut adalah dengan melakukan PCR juga,” tegasnya.

Sehingga dengan adanya wabah ini dirinya tetap mengimbau kepada masyarakat untuk tetap melakukan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pasalnya, PHBS adalah salah satu cara untuk menekan terjadinya penularan virus cacar moneyed tersebut. “Kita tidak bisa berbuat banyak, tetapi saya mengimbau kepada masyarakat agar jangan abai terhadap PHBS, itu adalah dasar agar penyakit tidak datang,” tandasnya.

Dikutip dari Jawapos.com. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) dr. Adityo Susilo, SpPD, KPTI, FINASIM meminta tenaga Kesehatan baik dokter maupun perawat yang menemukan gejala cacar monyet pada pasien agar segera melakukan tindak lanjut dengan tes PCR (Polymerase Chain Reaction). Metode pemeriksaan itu memeriksa virus cacar monyet dengan mendeteksi DNA virus tersebut.

“Segera melaporkan ke Dinas Kesehatan Setempat agar bisa segera dilakukan surveilans dan tindakan lebih lanjut lainnya,” imbunya.
Menurut dr. Adityo, cacar monyet adalah suatu penyakit infeksi virus, bersifat zoonosis dan jarang terjadi. Beberapa kasus infeksi pada manusia (human monkeypox) yang pernah dilaporkan terjadi secara sporadis di Afrika Tengah dan Afrika Barat, dan umumnya pada lokasi yang berdekatan dengan daerah hutan hujan tropis. (*)

Bagikan

Subscribe to Our Channel