Follow kami di google berita

Takut Langka Seperti Minyak Goreng, Pembelian Gula Pasir Meningkat 5 Kali Lipat

A-News.id, Tanjung Redeb – Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Berau menyatakan, bahwa stok gula pasir yang tersedia di gudang bulog, masih tersedia 75 ton. Dengan jumlah tersebut, dipastikan mampu menyangga kebutuhan masyarakat hingga memasuki bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri mendatang, Rabu (16/3/2022).

Kepala Perum Bulog Berau, Apriansyah, mengatakan, pihaknya akan berupaya agar stok gula tidak mengalami kekurangan. Meskipun menurut pengalaman, pada hari-hari besar keagamaan biasanya permintaan meningkat. Mengantisipasi itu, pengajuan untuk penambahan stok gula sebanyak 100 ton pun juga sudah dilakukan.

“Diperkiraan itu paling cepat tiba di bulan Ramadan, mudah-mudahan bisa tepat waktu, agar stok kita tidak sempat habis, stok yang baru ada masuk lagi,” ucap Apriansyah, di kantor Bulog Berau, Jalan Marsma Iswahyudi, Rinding, Teluk Bayur

Bahkan, dengan beredarnya kabar, bakal adanya kelangkaan gula pasir, membuat jumlah pembelian di perum Bulog Berau mengalami peningkatan lima kali lipat. Biasanya dalam perminggu, pendistribusian hanya 1,7 hingga 2 ton. Kini menjadi, 10 ton.

“Kalau dari faktor penyebabnya, sepertinya karena masyarakat mendapatkan berita yang kurang pas,” kata Apriansyah.

Apriansyah mengimbau masyarakat agar tidak panik, lantaran jumlah stok gula pasir masih aman. Karena dikhawatirkan, kondisi panik tersebutlah yang bisa menyebabkan, stok gula pasir akan cepat menipis. Pihak bulog mensiasati panic buying itu dengan membatasi pembelian minimal 4 kilo perorang.

“Tidak menutup kemungkinan kita kurangi lagi, hanya 2 kilo perorang,” katanya.

“Biasanya masyarakat ini kalau sudah panik, malah membeli stok dalam jumlah banyak, jadi mohon beli sewajarnya saja, kasihan nanti masyarakat yang lain, tidak kebagian,” pungkasnya.

Salah seorang ibu rumah tangga yang turut membeli gula pasir di Bulog mengaku, cukup resah dengan kabar adanya kelangkaan gula pasir tersebut. Keresahan itu terjadi, karena gula pasir merupakan salah satu bahan pokok, yang ia gunakan untuk berdagang.

“Untuk menyetok banyak-banyak tidak, dengan isu kelangkaan gula pasir itu juga ya sebenarnya cemas. Karena seperti saya yang membuat makanan kuliner ini, khawatir usaha jadi terkendala, seperti halnya kelangkaan minyak goreng sekarang,” jelasnya.

Bagikan

Subscribe to Our Channel