Follow kami di google berita

Tak Ada Kelangkaan, Stok Elpiji di Berau Dipastikan Aman

A-News.id, Tanjung Redeb – Kelangkaan Gas Elpiji 3 kilogram yang terjadi di beberapa daerah, rupanya tidak memengaruhi stok yang ada di Berau.

Dimana, saat ini pihak Pertamina memastikan bahwa stok yang dialokasikan untuk Bumi Batiwakkal melebihi kebutuhan masyarakat.

Hal itu disampaikan Sales Branch Manager Pertamina Wilayah VI Kalimantan Timur-Kalimantan Utara, Faisal Fahd mengatakan, bahwa sejak tahun 2022 lalu, Kabupaten Berau telah memiliki stasiun pengisian gas sendiri. Dimana, itu terletak di kawasan Kampung Maluang, Kecamatan Gunung Tabur.

Diakuinya, dalam sekali pengiriman, gas yang dikirim melalui jalur laut mencapai hingga 400 ribu kilogram.

“Untuk di Kabupaten Berau, stok elpiji tidak pernah kekurangan,” ujarnya.

Ditegaskannya, bahwa dari data yang dimilikinya, kebutuhan gss elpiji 3 kilogram perharinya, mencapai angka 2.800 tabung. Hal itu sesuai dengan data penduduk miskin dan pelaku UMKM di Kabupaten Berau.

“Kalau dari data, itu 2.800 tabung per hari,” katanya.

Lanjutnya, dalam dua pekan terakhir pihaknya selalu mensuplai sebanyak 5.100 tabung per hari. Dimana, jumlah itu melebihi kebutuhan masyarakat.

“Yang kami sediakan itu lebih banyak. Hampir dua kali lipat dari konsumsi masyarakat setiap harinya,” ungkapnya.

Lebih lanjut, pihaknya meminta agar masyarakat tidak panik, seketika mendengar informasi terkait kelangkaan gas elpiji. Pasalnya itu tidak benar.

“Memang beberapa waktu lalu, ada kendala cuaca. Menyebabkan, kapal penyuplai gas itu tidak bisa bersandar. Namun, itu hanya satu hari saja keterlambatannya,” ucapnya.

Dirinya pun mengungkapkan, bahwa saat ini di 13 Kecamatan sedikitnya ada 200 pangkalan elpiji di Kabupaten Berau.

“Alurnya itu dari SPBE ke Agen. Di agen tentu tidak melayani penjualan. Habis dari agen didistribusikan ke pangkalan, dan dari pangkalan ini masyarakat bisa beli,” terangnya.

Faisal pun menegaskan, bahwa pangkalan elpiji tidak diperbolehkan untuk menjual gas subsidi diatas harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditentukan oleh pemerintah Kabupaten Berau.

“Setiap kecamatan telah memiliki HET,” katanya.

Dirinya pun menegaskan, bahwa setiap agen akan mendapatkan sanksi tegas dari Pertamina. Jika kedapatan menjual gas subsidi tersebut diatas HET.

“Kalau ada agen yang menjual diatas HET, laporkan ke kami. Kami akan tindak tegas. Selama ini, kami ada saja mendapat laporan, tapi sayangnya tidak dibarengi dengan bukti. Sehingga, kami tidak bisa menindak,” tandasnya. (Poh)

Bagikan

Subscribe to Our Channel