Follow kami di google berita

Jangan Mudah Terprovokasi, Ormas Diminta Ikut Jaga Kondusifitas

IKLAN VIDEO LIST

A-News.id, Tanjung Redeb – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kebangpol) Kabupaten Berau melaksanakan pembinaan terhadap organisasi masyarakat (Ormas) se-Kabupaten Berau yang dilaksanakan di Balai Mufakat, Tanjung Redeb, Selasa (1/8/2023).

Sekitar 100 peserta dari 50 ormas hadir dalam pembinaan ormas dengan tema ‘Peran Organisasi Masyarakat dalam Meningkatkan Partisipasi
dan Menjaga Kondusifitas Daerah Untuk Menyukseskan Pemilu 2024’.

Pembinaan organisasi masyarakat ini diisi 5 pemateri, yakni Bupati Berau Sri Juniarsih Mas, Ketua DPRD Berau Madri Pani, Kapolres Berau AKBP Steyven Jonly Manopo, Dandim 0902/Berau Letkol Dony Fatra, dan Kajari Berau Hari Wibowo.

Kepala Badan Kesbangpol Kabupaten Berau, Salim menyebutkan, di Kabupaten Berau terdapat sekitar 116 ormas aktif. Namun pembinaannya tidak bisa dilaksanakan sekaligus sehingga kali ini hanya mengundang 50 ormas.

Dia juga mengakui beberapa bulan terakhir, cukup banyak ormaas yang tumbuh dan ingin aktif kembali. Karena itu, pihaknya menyambut baik jika ormas yang selama ini tidak aktif akan diaktifkan lagi.

“Sebagai lembaga yang mengeluarkan izin, kami siap jika memang ada ormas yang mau diaktifkan lagi. Sebenarnya kalau dihitung-hitung, jumlah ormas dengan yang tidak aktif ada 150,” imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Berau Sri Juniarsih Mas mengatakan, pembinaan organisasi masyarakat untuk peningkatan pemahaman dan sinergi dalam mewujudkan situasi yang kondusif di Kabupaten Berau.

Apalagi memasuki tahun politik, Pileg, Pilpres, Pilkada. Situasi ini, tentu rentan terjadi gesekan dan konflik yang dapat menggangu keharmonisan masyarakat.

“Itu bisa saja terjadi ketika kita mudah terpengaruh dengan terprovokasi. Ini yang akan kita redam supaya tidak terjadi di Kabupaten Berau,” tegasnya.

Dikatakan bupati, dalam pelaksanaan pemilu, ada beberapa hal yang dapat memicu terjadinya gesekan dan konflik di tengah masyarakat. Seperti politik SARA, politik identitas, penyebaran berita hoaks, konflik antarpendukung, dan ujaran kebencian.

“Ini saya perhatikan sudah mulai muncul. Jadi saya harap ormas bisa meredam dan menetralisir kondisi itu,” ujarnya.

Karena itu, Sri Juniarsih menegaskan dibutuhkan peran organisasi masyarakat untuk menjaga kondusifitas dan menciptakan suasana rukun dan damai dalam bermasyarakat. Pimpinan ormas harus mampu memberikan arahan kepada anggotanya agar tidak menciptakan suasana yang dapat memecah belah masyarakat.

“Saya mengimbau ormas yang ada dapat berperan untuk mencegah segala konflik dan perselisihan. Ketika ada pembicaraan yang mengarah provokasi, hendaknya dihindari, karena tanpa disadari itu cikalbakal perpecahan,” jelasnya.

“Makanya penting ormas dibina dan didampingi supaya meredam situasi itu. Saya tidak ingin ada konflik di tengah masyarakat,” imbuhnya. (ADV/to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel