Follow kami di google berita

Sultan Sambaliung Apresiasi Kegiatan Irau Manutung Jukut, H. Abidin: Angkat Kebudayaan Berau

A-News.id, Tanjung Redeb – Perayaan Irau Manutung Jukut atau pesta bakar ikan digelar meriah, Minggu (17/9/2023). Ratusan stan dari berbagai instansi pemerintah, perusahaan, organisasi masyarakat, sekolah, perguruan tinggi, hingga komunitas di Kabupaten Berau turut meramaikan kegiatan itu.

Pesta Manutung Jukut merupakan salah satu rangkaian kegiatan memperingati Hari Jadi ke-70 Kabupaten Berau dan HUT ke-213 Kota Tanjung Redeb. Kegiatan yang menjadi tradisi di Bumi Batiwakkal (Sebutan Kabupaten Berau) itu pun disambut meriah oleh masyarakat. Terbukti dari antusias para pengunjung yang besar pada acara yang digelar di sepanjang Tepian Teratai, Tanjung Redeb, Berau.

Selain dihadiri Bupati Berau Sri Juniarsih, Wakil Bupati Berau Gamalis, Ketua dan anggota DPRD Berau, serta para pejabat Pemkab Berau, kegiatan ini turut dihadiri Sultan Sambaliung Datu Amir dan pengusaha Berau H. Abidinsyah.

Dalam kesempatan ini, Sultan Sambaliung Raja Muda Perkasa, Datu Amir, menyambut baik Irau Manurung Jukut yang diselenggarakan dalam rangka memperingati hari jadi Kota Tanjung Redeb dan Kabupaten Berau. Datu Amir menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Berau atas terlaksananya kegiatan ini

“Kami menilai tahun ini lebih meriah. Mudah-mudahan kedepan lebih meriah lagi. Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pemkab Berau sudah menggelar pesta rakyat ini,” katanya.

Dalam kesempatan ini, Datu Amir bersama H Abidinsyah menyempatkan diri berkeliling mengunjungi stan peserta serta memyapa masyarakat yang hadir di kegiatan tersebut.

Datu Amir mengaku bangga, karena kegiatan ini turut ditampilkan berbagai kebudayaan dari masyarakat Berau. Kegiatan ini jadi ajang mempererat persaudaraan.

Dikatakannya, di Kabupaten Berau terdapat tiga suku asli Berau, yakni Bajau, Berau, dan Dayak, yang masing-masing punya adat dan budaya. Selain itu, berbagai suku bangsa hidup berdampingan di Kabupaten Berau.

“Kebudayaan di Berau cukup beragam. Dari banyak suku yang tinggal di Berau, masing-masing punya adat istiadat. Semuanya hidup damai. Jadi kita tidak membedakan antara suku. Saya berterimakasih kepada suku lain mau tinggal di Berau, kami anggap saudara semua,” bebernya.

Dalam kesempatan ini, Datu Amir juga menyampaikan apresiasinya kepada H. Abidinsyah, selaku pengusaha Berau yang dianggapnya banyak memberikan kontribusi bagi pembangunan, dan kesejahteraan masyarakat Berau.

“Kami juga terima kasih kepada bapak H. Abidin yang selalu memperhatikan masyarakat Berau,” ujarnya.

Datu Amir menyebut, salah satu kontribusi H. Abidin membantu membuka lapangan kerja untuk masyarakat.

“Saya sebagai Sultan Sambaliung Raja Muda Perkasa berharap supaya bapak H. Abidin
panjang umur dan sukses pekerjaannya, supaya bisa mempekerjakan masyarakat yang tidak ada kerjaannya,” imbuhnya.

Di tempat yang sama, H. Abidinsyah menyampaikan rasa bangganya kepada Sultan Sambaliung Datu Amir yang telah merangkul semua masyarakat Berau dari berbagai suku bangsa.

H. Abidin juga mengaku bangga dengan Pemkab Berau yang sudah menyelenggarakan kegiatan Irau Manurung Jukut ini.

“Irau Manurung Jukut kali ini sangat meriah sekali,” ujarnya.

Meski demikian, H. Abidin menaruh harapan besar kepada Pemkab Berau agar memberikan perhatian lebih pada kebudayaan asli Berau dan tokoh-tokoh sejarah Berau.

“Saya berharap pemkab memberikan porsi anggaran besar untuk kesultanan di Kabupaten Berau. Karena Sultan adalah tokoh sejarah, saya melihat kesultanan lain luar biasa, tapi saya miris lihat Kesultanan kita. Saya berharap pemkab agar diperhatikan supaya Kesultanan kita terangkat,” beber H. Abidin.

Dirinya juga berharap Pemkab Berau terus mengembangkan kebudayaan yang ada di Kabupaten Berau. Menurutnya, kebudayaan Berau yang beragam bisa menjadi daya tarik wisatawan jika digarap maksimal.

“Tari-tarian sengaja diundang untuk mengangkat kebudayaan Berau. Sudah saatnya kita angkat kebudayaan Berau supaya lebih dikenal masyarakat luas,” ujarnya.

Apalagi Kabupaten Berau sedang bersiap menyambut Ibukota Negara (IKN) Nusantara. Kehadiran IKN menurutnya menjadi keuntungan bagi Berau sebagai daerah penyangga yang memiliki potensi wisata yang beragam.

“Jadi kebudayaan daerah harus diangkat apabila terangkat, akan berdampak pada pendapat daerah melalui sektor pariwisata. Wisatawan akan datang ke Berau melihat karena tertarik dengan kebudayaan Berau,” imbuhnya. (to)

Bagikan

Subscribe to Our Channel