A-News.id, Tanjung Redeb — Di balik tembok sekolah, tersembunyi sebuah bahaya yang tak kasat mata: perundungan. Kasus ini marak terjadi, baik oleh guru kepada murid, maupun antar sesama pelajar. Mirisnya, fenomena ini tak hanya merenggut kebahagiaan korban, tapi juga meninggalkan luka psikis yang mendalam.
Falentinus Keo Meo, anggota Komisi I DPRD Berau, mengungkapkan keprihatinannya atas situasi ini. Ia menekankan pentingnya peran aktif pihak sekolah, mulai dari kepala sekolah, guru, hingga seluruh staf, dalam mengawasi dan mencegah terjadinya perundungan.
Meskipun di Berau belum ditemukan kasus serupa, kewaspadaan tetap harus ditingkatkan. Guru harus menjadi pengawas aktif bagi murid-muridnya, menciptakan lingkungan belajar yang aman dan kondusif.
Lingkungan dan paparan media sosial juga tak luput dari sorotan. Dampak negatifnya dapat mendorong karakter anak menjadi pelaku perundungan.
“Kurangnya pembinaan di lingkungan rumah pun menjadi salah satu faktor pendorong,” ujarnya.
Peran orang tua dan keluarga di rumah tak kalah penting. Sebagai lembaga pendidikan pertama bagi anak, keluarga harus menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak dan mencegahnya terjerumus dalam perundungan.
Perundungan bukan hanya masalah individu, tapi juga masalah bersama. Kesadaran masyarakat, peran aktif sekolah, dan dukungan pemerintah sangatlah penting dalam memerangi fenomena ini.
Marilah kita bersama-sama menciptakan lingkungan pendidikan yang aman dan bebas dari perundungan, demi masa depan anak-anak yang lebih cerah. (yf/adv)