Follow kami di google berita

Persiapan Cuaca Ekstrem, Cadangan Pangan Berau Diusulkan Sebesar 20 Ton

A-News.id, Tanjung Redeb – Dinas Pangan Kabupaten Berau kini tengah bersiap menyediakan cadangan pangan menghadapi cuaca ekstrem. Fungsinya antara lain sebagai langkah untuk membantu masyarakat yang terdampak serta mengantisipasi terganggunya produksi pertanian, Senin (15/11/2021).

Kepala Dinas Pangan Fattah Hidayat melalui Kasi Cadangan Pangan Surasa mengatakan, untuk cadangan pangan pemerintah yang biasa dibantukan ke masyarakat sejatinya sudah dilakukan sejak tahun 2019. Yang sasarannya antara lain diperuntukkan bagi masyarakat yang terdampak bencana alam, wabah dan kenaikan harga.

Karena setiap tahun sudah ada, maka di tahun 2021 ini Dinas Pangan telah mengusulkan pada anggaran belanja tahunan (ABT) sebanyak 20 ton beras untuk cadangan pangan. Dan itu pula diakui sudah dilakukan nota kesepahaman (MoU) dengan pihak Bulog, selaku penyuplai beras.

“Kalau untuk sementara ini memang beras saja dulu. Karena untuk pelaksanaan cadangan pangan jagung dan sebagainya itu harus ada dasarnya seperti perbup, kalau yang lain-lain mungkin bisa di BPBD,” ujar Surasa.

Berdasarakan data rekapitulasi pengadaan dan penyaluran cadangan pangan pemerintah daerah Berau , sejak tahun 2018 pengadaan sebanyak 16 ton, 2019 sebanyak 28,5 ton, di 2020 ada 55,5 ton dan 2021 per September hanya 10 ton.

Sementara melalui perbandingan, tahun 2020 ada sebanyak 9.939 jiwa yang menerima penyaluran cadangan pangan dengan faktor yang mempengaruhi yakni banjir, covid-19 dan kebakaran, lebih sedikit daripada di 2021 sebanyak 11.104 jiwa dengan faktor yang mempengaruhi yakni banjir dan covid-19.

Persiapan lain yang juga tengah dilakukan Dinas Pangan adalah sosialisasi ke masyarakat mengenai peruntukkan cadangan pangan tersebut. Gunanya agar masyarakat dapat mengetahui dan paham untuk mengajukan permohonan bantuan cadangan pangan yang disiapkan.

“Kalau persiapan kita siap saja, karena pihak bulog juga selalu siap tapi masyarakat perlu ada permohonan, meskipun disitu ada bencana tapi tidak ada permohonan kita tidak bisa mengasih (cadangan pangan) itu usulannya melalui pemerintah kampung kemudian ke dinas pangan,” jelas Surasa.

“Jadi kami itu pasca bencana, jadi yang terdampak masyarakatnya itu loh kemudian diusulkan sekian jiwa, nah kami menghitung berapa yang kami bantukan itu berdasarkan jiwa,” pungkasnya. (Mik)

Bagikan

Subscribe to Our Channel