A-News.id, Tanjung Redeb –Â Wacana penyesuaian tarif air bersih yang dilakukan Perumda Air Minum menjadi pokok pembahasan di masyarakat.
Hal itu pun ditanggapi serius Bupati Berau, Sri Juniarsih. Menurutnya, wacana penyesuaian tarif tersebut belum disahkan. Sehingga, masyarakat diharap tidak panik.
Dirinya pun berupaya agar penyesuaian tarif tersebut tidak dilaksanakan. Meskipun, Perumda Air Minum Batiwakkal sudah 11 tahun tidak melakukan perubahan harga.
“Kami upayakan agar tidak mengalami perubahan,” ujarnya.
Kendati demikian, pihaknya akan tetap memperhatian SK Gubernur Nomor 500 tahun 2022 dan Permendagri nomor 21 tahun 2020.
“Sebenarnya ini lebih tepat disebut Rencana Penyesuaian tarif Perumda Air Minum Batiwakkal dan ini tidak terkait dengan kenaikan BBM,” bebernya.
Disampaikannya, jika 3 tahun berturut-turut tidak bisa memenuhi biaya pemulihan penuh (lebih besar biaya produksi daripada tarif) maka Gubernur akan merekomendasikan, kerjasama, bergabung dengan BUMD air minum atau BUMD Air Limbah lainnya.
“Kemudian bisa berubah menjadi BLUD,” terangnya.
Diakuinya hal ini pun menjadi dilematis bagi pihaknya. Dimana, jika tidak dilakukan perubahan tarif, maka Perumda Air Minum statusnya akan terancam. Bahkan, akan berdampak sangat luas.
“Terus terang ini menjadi dilema buat kami. Jadi untuk sementara waktu, penyesuaian tarif ini masih dengan tarif lama,” pungkasnya. (Poh/adv)