Follow kami di google berita

Penyakit ISPA di Tanjung Redeb Capai 352 Kasus, Polusi Udara Salah Satu Faktornya

Juni 2023, Penyakit ISPA di Tanjung Redeb Capai 232 Jiwa

 

A-News.id, Tanjung Redeb — Penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) telah melanda Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, dengan jumlah kasus mencapai 232 jiwa. Pimpinan Puskesmas Tanjung Redeb, Kasran mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi penyebaran penyakit ini antara lain cuaca yang panas kadang hujan, faktor lingkungan, dan polusi udara.

 

ISPA merupakan penyakit pernapasan yang umum terjadi dan dapat menyerang siapa saja, terutama anak-anak dan orang dewasa dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah. Gejala umum ISPA meliputi batuk, pilek, sakit tenggorokan, sesak napas, dan demam.

 

“Meskipun biasanya penyakit ini tidak berbahaya, tetapi jika tidak diobati dengan tepat, ISPA dapat berkembang menjadi penyakit yang lebih serius,” ujarnya.

 

Menurut Kasran, faktor cuaca yang panas kadang hujan dapat mempengaruhi penyebaran ISPA. Perubahan cuaca yang cepat dan fluktuasi suhu dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, sehingga memudahkan virus atau bakteri penyebab ISPA untuk menyerang.

 

Selain itu, faktor lingkungan juga memainkan peran penting dalam penyebaran penyakit ini. Lingkungan yang tidak higienis, seperti kepadatan penduduk yang tinggi, sanitasi yang buruk, dan polusi udara, dapat menjadi sarang bagi penyakit ISPA.

 

Dari data yang dimilikinya, terhitung pada bulan Januari 2023, penyakit ISPA tercatat di Tanjung Redeb mencapai 303 kasus, bulan Febuari sebanyak 237 kasus, kemudian pada bulan Maret tercatat 298 kasus, sedangkan bulan April kembali turun menjadi 261 kasus.

“Kemudian kasus tertinggi pada 7 bulan terakhir yakni bulan Mei yakni sebanyak 352 kasus dan Juni turun kembali menjadi 232 kasus,” ungkapnya.

Pihak Puskesmas Tanjung Redeb telah mengambil langkah-langkah untuk mengatasi penyebaran penyakit ISPA di daerah ini. Upaya yang dilakukan meliputi kampanye pemahaman masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan, serta pola hidup sehat.

“Ada sebagian yang sesak terutama pada anak tapi Alhamdulillah selama ini masih dapat ditangani di puskesmas dengan edukasi dan pemberian obat yang dilakukan oleh dokter dan belum ada yg di rujuk ke rumah sakit,” jelasnya.

Selain itu, pihak Puskesmas juga telah meningkatkan ketersediaan fasilitas kesehatan, seperti pemeriksaan kesehatan rutin, pengobatan, dan vaksinasi.

Masyarakat juga diminta untuk selalu menjaga kebersihan diri, seperti mencuci tangan dengan sabun secara rutin, menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah, dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.

“Selain itu, penting bagi masyarakat untuk menghindari kontak dengan orang yang sedang sakit, terutama jika mereka mengalami gejala ISPA,” tandasnya.(yf)

Bagikan

Subscribe to Our Channel